Thursday, September 28, 2017

CONTOH SKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini akan dibahas mengenai pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai penerapan metode scaffolded reading pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 2 siklus setiap siklusnya dua kali pertemuan, setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
A. Studi Pendahuluan
Sekolah Dasar Negeri 2 Margajaya terletak di Jln. Dusun Desa Desa Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Secara Keseluruhan jumlah SDN 2 Margajaya  sebanyak 136 peserta didik, terdiri dari 80 peserta didik laki – laki dan 56 peserta didik perempuan.
Sebelum dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diketahui nilai rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 73,86. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN 2 Margajaya adalah 75. Berikut adalah data nilai peserta didik pra siklus yang diperoleh dari guru bidang studi Bahasa Indonesia:
Tabel 4.1
Hasil Belajar Peserta Didik Sebelum Tindakan

No Nama Peserta Didik Nilai Tes Nilai KKM Ket.
 1 Abelva 70 75 Belum Tuntas
 2 Adeliani Rahma 65 75 Belum Tuntas
 3 Adrian M 70 75 Belum Tuntas
 4 Alda hertiana A 80 75 Tuntas
 5 Andika 70 75 Belum Tuntas
 6 Erik 65 75 Belum Tuntas
 7 Gilang setiawan 80 75 Tuntas
 8 Herni Nuraeni 65 75 Belum Tuntas
 9 Nazwa Aulia 70 75 Belum Tuntas
 10 Nueaeni 85 75 Tuntas
 11 Redi Oktaviani 85 75 Tuntas
 12 Rian Sanjaya 75 75 Tuntas
 13 Septian 70 75 Belum Tuntas
 14 Sofi 80 75 Tuntas
 15 Samsul Hidan 70 75 Belum Tuntas
 16 Siti Hafsoh 85 75 Tuntas
 17 Siti Zulfa 80 75 Tuntas
 18 Sinta Ramadan 80 75 Tuntas
 19 Putri Elani 70 75 Belum Tuntas
 20 Zaky 75 75 Tuntas
Jumlah 1490
Rata-rata 74,5
Presentase Ketuntasan 50%
Sumber: Data SDN 2 Margajaya
B. Rencana Tindakan
1. Siklus I Pertemuan Pertama
Pembelajaran siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 02 Mei 2017 dengan urutan kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pokok bahasan yang diajarkan pada siklus I pertemuan pertama yaitu tentang membaca teks cerita anak yang berjudul ”Kupu-kupu Berhati Mulia”, waktu yang digunakan adalah satu kali pertemuan (2x35 menit).
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang dilaksanakan peniliti dengan studi dokumentasi dari guru bidang studi Bahasa Indonesia khususnya di kelas V SDN 2 Margajaya, bahwa guru dalam penyampaiannnya selalu menggunakan model yang konvensional, sehingga peserta didik kurang berpartisipasi dalam pembelajaran atau didominasi oleh guru yang mengakibatkan peserta didik merasa jenuh dan kurang aktif. Ditambah dengan nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik kelas V pada ulangan harian yaitu 74,5 sedangkan batas KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 75.
Maka untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak perlu menggunakan suatu model pembelajaran yang mengaktifkan dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga dapat bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran. Adapun model pembelajaran yang digunakan adalah metode  scaffolded reading.
Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan perencanaan pada siklus I pertemuan pertama, yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, membuat instrumen penilaian, mempersiapkan media yang akan di gunakan dalam pembelajaran, membuat LKS,  membuat lembar tes soal, menyiapkan dan mempelajari materi yang akan disampaikan, menetapkan observer.
Di samping itu juga peneliti dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul saat pelaksanaan pembelajaran.
2. Menganalisis dan merumuskan  masalah yang mungkin muncul saat pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Dalam perencanaan guru menyusun RPP untuk memudahkan guru dalam proses belajar dan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran. RPP yang disusun disesuaikan dengan indikator yang hendak diberikan yaitu menyebutkan unsur-unsur dari cerita anak dan menyebutkan ide pokok dari cerita anak.
Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas dan mengecek kehadiran peserta didik yang dilakukan oleh guru. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada pokok materi pembelajaran tentang cerita anak dengan maksud untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik  terhadap pembelajaran yang akan diberikan. Selanjutnya guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
Pada pembelajaran inti, dimulai dengan kegiatan ekplorasi yaitu guru memberikan pertanyaan yang megarah kepada perkembagan materi tentang cerita anak dan peserta didik menjawab pertanyaan dari guru dengan pengetahuan yang dimiliki. Kemudian guru menyajikan materi tentang cerita anak.
Kegiatan inti kedua yaitu elaborasi. Pada kegiatan elaborasi yaitu siswa mendengarkan penjelasan materi tentang cerita anak dan melakukan tanya jawab. Siswa diberikan kesempatan untuk menyebutkan unsur-unsur dalam cerita anak dan ide pokok daari teks cerita yang sudah dibaca oleh siswa. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok untuk mengerjakan LKS yang telah disediakan oleh guru. Siswa diharapkan dapat memecahkan masalah yang ada dalam tugas kelompoknya. Kemudian guru membimbing dalam pengerjaan LKS yang mereka kerjakan bersama kelompoknya. Setelah selesai, perwakilan kelompok mempresentasikan di depan kelas secara bergiliran.
Kegiatan inti yang ketiga yaitu konfirmasi. Pada kegiatan konfirmasi yaitu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang belum dipahami. Kemudian memberikan evaluasi (pos tes) dengan maksud untuk mengetahui hasil belajar peserta didik.
c. Pengamatan 
Hasil pengamatan pembelajaran siklus I pertemuan pertama mengenai peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode Scaffolded Reading pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis, dilakukan pada aspek-aspek berikut:
1) Kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penilaian hasil pegamatan terhadap kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2
Hasil Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan Pertama

No Aspek Yang Dinilai Nilai Skor Deskripsi
A B C D
1 Aspek kurikulum berorientasi pada KTSP
1.1. Standar Kompetensi:
Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca teks cerita anak 91 Sangat Baik
1.2. Kompetensi Dasar:
Menyimpulkan isi cerita anak dengan beberapa kalimat 91 Sangat Baik
1.3. Indikator:
a. Menyebutkan unsur-unsur dari cerita anak
b. Menyebutkan ide pokok dari cerita anak

83

75 Sangat Baik

Baik
1.4. Materi Pokok:
Cerita anak 90 Sangat Baik
Rata-rata nilai aspek 85, 5
2 Materi Pelajaran:
2.1 Menguasai pada kompetensi   dasar dan indikator. 74 Cukup
2.2 Susunan sistematis 80 Baik
2.3 Bahan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. 75 Baik
2.4 Menyiapkan materi pembelajaran dengan jelas 70 Cukup
Rata-rata nilai aspek 74, 75
     3 Model Pembelajaran:
3.1Kesesuaian metode Scaffolded Reading dengan materi pembelajaran. 70 Cukup
3.2 Kesesuaianmetode Scaffolded Reading dengan langkah-langkah yang ada. 68 Cukup
3.3 Kesesuaian pengelolaan dengan perkembangan peserta didik 65 Cukup
3.4 Kesesuaian alokasi waktu dengan pembelajaran dan metode Scaffolded Reading 70 Cukup
Rata-rata nilai aspek 68, 25
 4 Pemilihan alat dan sumber:
4.1 Menggunakan lebih dari satu sumber. 75 Baik
4.2 Kesesuaian alat peraga dengan materi. 70 Cukup
4.3 Kesesuaian sumber dengan materi. 73 Cukup
4.4 Mencantumkan alat/ sumber sesuai dengan kompetensi dasar, materi pokok, indikator dan metode Scaffolded Reading 80 Baik
Rata-rata nilai aspek 74,5

5 Evaluasi:
5.1. Mencantumkan bentuk evaluasi. 70 Cukup
5.2. Evaluasi sesuai dengan materi pembelajaran metode Scaffolded Reading 72 Cukup
5.3. Kejelasan alat evaluasi. 73 Cukup
5.4.Mengukur aspek kognitif, apektif dan psikomotor. 75 Baik
Rata-rata nilai aspek 72,5
Jumlah nilai kemampuan guru dalam menyusun RPP: 375,5
Rata-rata                                                                             : 75,1

Berdasarkan tabel 4.2 (kinerja Guru dalam merancang RPP), siklus I pertemuan pertama, dapat diketahui bahwa kinerja guru dalam merancang RPP dikategorikan baik. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai rata-rata guru dalam penyusunan RPP sebesar 75,1 dan termasuk kategori baik. Namun kinerja guru dalam merancang RPP perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya.
2) Kinerja guru dalam mengajar
Penilaian hasil pengamatan terhadap kinerja guru dalam mengajar pada mata pelajaranBahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya  Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis dapat dilihat pada tabel berikut:





Tabel 4.3
Hasil Penilaian Kemampuan Mengajar Guru pada Siklus I Pertemuan Pertama

No Aspek Yang Dinilai Nilai Skor Deskripsi
A B C D
1 Kegiatan Awal
1.1. Guru memberikan apersepsi yang sesuai dengan bahan ajar. 80 Baik
1.2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 85 Baik
1.3. Guru memberikan petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pelajaran. 75 Baik
Rata-rata nilai aspek 80
2 Kegiatan Inti
2.1. Fase Eksplorasi
Guru memberikan pertanyaan yang mengarah kepada pengembangan materi cerita anak
Guru menyajikan materi tentang cerita anak



90



85 Baik


Baik
2.2.Fase Elaborasi
Guru membagikan teks cerita anak yang berjudul “Kupu-kupu berhati mulia”.
Guru membagi kedalam 3 kelompok
Siswa mengejakan bersama kelompoknya
Siswa mempresentasikan hasil diskusinya














75


80

72

74 Baik


Baik

Cukup

Cukup
2.3. Fase Konfirmasi:
Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang telah dibahas.

85
Baik
Rata-rata nilai aspek 80
3 Kegiatan Penutup
3.1.Membahas dan menilai hasil evaluasi peserta didik.

72
Cukup
3.2. Menyimpulkan materi pembelajaran. 80 Baik
3.3. Memberikan tindak lanjut berupa tugas. 85 Baik
Rata-rata nilai aspek 79
Jumlah nilai kemampuan guru dalam mengajar   : 239
Rata-rata                                      : 80


Berdasarkan tabel 4.3 (kinerja Guru dalam melaksanakan pembelajaran), siklus I pertemuan pertama dapat diketahui bahwa kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan  pembelajaran dikategorikan baik. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai rata-rata guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebesar 80 dan termasuk kategori baik. Berdasarkan data tersebut, kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya.
3) Hasil Instrumen Hasil Belajar Peserta didik pada Siklus I Pertemuan Pertama
Tabel 4.4
Perolehan Hasil Belajar Peserta Didik pada Siklus I Pertemuan Pertama

No Nama Peserta Didik Nilai Tes Nilai KKM Ket.
 1 Abelva 70 75 Belum Tuntas
 2 Adeliani Rahma 70 75 Belum Tuntas
 3 Adrian M 70 75 Belum Tuntas
 4 Alda hertiana A 80 75 Tuntas
 5 Andika 70 75 Belum Tuntas
 6 Erik 75 75 Tuntas
 7 Gilang setiawan 80 75 Tuntas
 8 Herni Nuraeni 65 75 Belum Tuntas
 9 Nazwa Aulia 70 75 Belum Tuntas
10 Nueaeni 80 75 Tuntas
11 Redi Oktaviani 95 75 Tuntas
12 Rian Sanjaya 95 75 Tuntas
13 Septian 70 75 Belum Tuntas
14 Sofi 95 75 Tuntas
15 Samsul Hidan 95 75 Tuntas
16 Siti Hafsoh 95 75 Tuntas
17 Siti Zulfa 80 75 Tuntas
18 Sinta Ramadan 80 75 Tuntas
19 Putri Elani 65 75 Belum Tuntas
20 Zaky 75 75 Tuntas
Jumlah 1.575
Rata-rata 78,75
Presentase Ketuntasan 60%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil penerapan metode Scaffolded Reading dalam pembelajaranBahasa Indonesia pada siklus I pertemuan pertama, nilai rata-rata hasil belajar  peserta didik adalah 78,75 dengan presentase ketuntasan 60%. Jumlah peserta didik yang memiliki hasil belajar Bahasa Indonesia mencapai nilai KKM adalah 12 peserta didik dari 20 peserta didik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan penerapan metode Scaffolded Reading yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik sudah mulai tercapai.
d. Refleksi
Bedasarkan hasil observasi dan temuan data, hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak belum memenuhi target, maka peneliti sebagai praktisi, berkolaborasi dengan guru dan teman sejawat untuk merefleksi tindakan yang harus diperbaiki di siklus selanjutnya, adapun refleksi siklus I pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
1) Pada perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP guru harus menggunakan sumber belajar yang bervariasi. Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam menyusun RPP mencapai nilai rata-rata  menjadi 75,1.
2) Pada proses siklus I pertemuan pertama, hasil penilaian kemampuan guru dalam mengajar yang mencapai nilai rata-rata 80. Namun dalam hal ini peserta didik belum terbiasa dengan kondisi kelas baru, langkah-langkah kegiatan pembelajaran kurang tersusun rapi yang mengakibatkan peserta didik kurang memahami intruksi dari guru.
3) Dari hasil tes akhir peserta didik diperoleh nilai hasil belajar  pra siklus mencapai nilai rata-rata 74,5 dengan presentase ketuntasan 50% menjadi 78,75 dengan presentase ketuntasan 60%. Ketuntasan dengan kriteria yang tuntas mencapai KKM sebanyak 12  orang peserta didik dan yang belum tuntas  mencapai KKM sebanyak 8 orang peserta didik. Dari hasil tersebut maka hasil tes akhir nilai peserta didik mengalami peningkatan dari pra siklus.
Berdasarkan hasil penilaian siklus I pertemuan pertama terdapat kekurangan baik pada penyusunan RPP maupun proses pembelajaran, sehingga menjadi bahan refleksi dan perbaikan pada pertemuan siklus selanjutnya.
3. Siklus I Pertemuan Kedua
Seperti pada siklus I pertemuanpertama, siklus I pertemuan kedua juga terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode Scaffolded Reading pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan kedua, sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terdapat pada lampiran. Tetapi pada pelaksanaannya direalisasikan pula hasil refleksi pada siklus I pertemuan kedua supaya pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua ini hasilnya lebih baik.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua meliputi:
1. Guru menyusun RPP dengan lebih maksimal yang benar-benar sesuai untuk pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode Scaffolded Reading.
2. Lebih mempelajari materi pembelajaran yang akan disampaikan.
3. Mempersiapkan alat, media dan sumber yang akan digunakan dalam pembelajaran.
4. Membuat lembar tes.
5. Membuat Instrumen penilaian
b. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 04 Mei  2017 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan kedua ini adalah melakukan tindakan sesuai dengan intruksi tentang cerita anak”Semut yang hemat”.
Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan siswa menjawab salam dan sapaan dari guru, kemudian guru mengajak semua siswa berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik yang dilakukan oleh guru. Dalam kegiatan awal  guru juga  memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar dengan aktif dan menyiapkan buku serta alat tulis lainnya. Guru memberikan apersepsi melalui tanya jawab tentang materi sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan dibahas.
Pada kegiatan inti, dimulai dengan kegiatan ekplorasi yaitu siswa diberikan stimulus gambar yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Guru mengajar siswa untuk menyanyikan lagu yang berkaitan dengan materi. Kemudian guru memberikan pertanyaan yang megarah kepada perkembagan materi tentang membaca teks cerita anak dan siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan pengetahuan yang dimiliki. Kemudian guru menyajikan materi tentang membaca teks cerita anak.
Kegiatan inti kedua yaitu elaborasi. Peserta didik diberi kesempatan untuk menyebutkan ide pokok dari cerita dan menyimpulkan isi cerita “ Semut yang Hemat”.  Setelah menjelaskan guru bersama siswa mendemonstarikan terlebih dahulu untuk menstimulus peserta didik dalam pembelajaran berlangsung. Guru bersama peserta didik bertanya jawab mengenai materi yang dibahas. Setelah peserta didik memahami. Guru memberikan tugas untuk dikerjakann secara individu,  guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas individu. Setelah selesai dengan menggunakan snaw ball siswa maju kedepan untuk menunjukan hasil tugasnya.
Kegiatan inti yang ketiga yaitu konfirmasi. Pada kegiatan konfirmasi yaitu guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apabila ada yang belum dipahami. Kemudian memberikan evaluasi (Pos tes) berupa esay.


c. Pengamatan
Hasil observasi pembelajaran siklus I pertemuan kedua mengenai penggunaan metode scaffolded reading untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2  Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis, dilakukan pada aspek-aspek berikut:
1) Kinerja guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penilaian hasil observasi terhadap kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan kedua

No Aspek yang Dinilai Nilai Skor Deskripsi
A B C D
1 Aspek kurikulum berorientasi pada KTSP
1.1 Standar Kompetensi:
Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca teks cerita anak 92 Sangat Baik
1.2 Kompetensi Dasar:
Menyimpulkan isi cerita anak dengan beberapa kalimat 94 Sangat Baik
1.3 Indikator:
a. Menyebutkan ide pokok dari cerita anak “Semut yang Hemat”
b. Menyimpulkan isi cerita anak “Semut yang Hemat”





88



80
Baik



Baik
1.4 Materi Pokok:
Cerita Anak 92 Sangat Baik
Rata-rata nilai aspek 89,2
2 Materi Pelajaran:
2.1 Menguasai pada kompetensi   dasar dan indikator.
77 Baik
2.2 Susunan sistematis
83 Baik
2.3 Bahan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
80 Baik
2.4 Menyiapkan materi pembelajaran dengan jelas 74 Cukup
Rata-rata nilai aspek 78,5
Model Pembelajaran:
3.1Kesesuaianmetode Scaffolded Reading dengan materi pembelajaran. 74 Cukup
3.2 Kesesuaian metode Scaffolded Reading dengan langkah-langkah yang ada. 70 Cukup
3.3 Kesesuaian pengelolaan dengan perkembangan peserta didik
71 Cukup
3.4 Kesesuaian alokasi waktu dengan pembelajaran dan metode Scaffolded Reading 72 Cukup
Rata-rata nilai aspek 71,75
 4 Pemilihan alat dan sumber:
4.1 Menggunakan lebih dari satu sumber.
78 Baik
4.2 Kesesuaian alat peraga dengan materi. 72 Cukup
4.3 Kesesuaian sumber dengan materi. 74 Cukup
4.4 Mencantumkan alat/ sumber sesuai dengan kompetensi dasar, materi pokok, indikator dan metode Scaffolded Reading

85 Baik
Rata-rata nilai aspek 77,25

5 Evaluasi:
5.1. Mencantumkan bentuk evaluasi. 74 Cukup
5.2. Evaluasi sesuai dengan materi pembelajaran dan metode Scaffolded Reading 75 Baik
5.3. Kejelasan alat evaluasi. 80 Baik
5.4.Mengukur aspek kognitif, apektif dan psikomotor. 85 Baik

Rata-rata nilai aspek 78, 5
Jumlah nilai kemampuan guru dalam menyusun RPP: 395, 24
Rata-rata                                                                    : 79


Berdasarkan tabel 4.5 (kinerja guru dalam menyusun RPP), siklus I pertemuan kedua dapat diketahui bahwa kinerja guru dalam menyusun RPP dikategorikan baik. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai rata-rata guru dalam menyusun RPP sebesar 79 yang menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan pertama. Namun nilai ini belum mencapai hasil yang maksimal dan memuaskan sehingga peneliti berkesimpulan harus dilakukan perbaikan lagi yakni dengan tindakan pada siklus II. Hal ini dilakukan agar keterampilan guru dalam menyusun RPP dapat lebih meningkat lagi sehingga akan berpengaruh pada keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran.
2) Kinerja guru dalam mengajar
Penilaian hasil pengamatan terhadap kinerja guru dalam mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis pada siklus I pertemuan kedua dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Hasil Penilaian Kemampuan Mengajar Guru pada Siklus I Pertemuan Kedua

No Aspek Yang Dinilai Nilai Skor Deskripsi
A B C D
1 Kegiatan Awal
1.1 Guru memberikan apersepsi yang sesuai dengan bahan ajar. 80 Baik
1.2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 85 Baik
1.3 Guru memberikan petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pelajaran. 75 Baik
Rata-rata nilai aspek 80
2 Kegiatan Inti
2.1. Fase Eksplorasi
Guru memberikan pertanyaan yang mengarah kepada pengembangan materi cerita anak

Guru menyajikan materi tentang cerita anak























90





85

Baik





Baik



2.2.Fase Elaborasi
Guru membagikan teks cerita yang berjudul “Semut yang hemat”
Siswa menggaris bawahi teks cerita yang kurang di pahami
Guru bersama siswa bertanya jawab
Siswa mengerjakan secara individu
Siswa menyampaikan pesan dengan benar
















75


72

80

75

85 Baik


Cukup

Baik

Baik

Baik
2.3 Fase Konfirmasi:
Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang telah dibahas. 85 Baik
Rata-rata nilai aspek 80,9
3 Kegiatan Penutup
3.1.Membahas dan menilai hasil evaluasi peserta didik. 70 Cukup
3.2 Menyimpulkan materi pembelajaran. 80 Baik
3.3 Memberikan tindak lanjut berupa tugas. 85 Baik
Rata-rata nilai aspek 78,3
Jumlah nilai kemampuan guru dalam mengajar   : 239,2
Rata-rata                                      : 83
Berdasarkan tabel 4.6 (kinerja Guru dalammelaksanakan pembelajaran), siklus I pertemuan kedua dapat diketahui bahwa kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikategorikan baik. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai rata-rata guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebesar 83. Berdasarkan data tersebut, kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan pertama.


3). Hasil Instrumen Hasil Belajar Peserta Didik pada Siklus I Pertemuan Kedua
Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada siklus I pertemuan kedua, peneliti melakukan tes soal kepada seluruh peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis, berikut hasil tes siklus I pertemuan kedua:
Tabel 4.7
Perolehan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan Kedua
No Nama Peserta Didik Nilai Tes Nilai KKM Ket.
1 Abelva 75 75 Belum Tuntas
2 Adeliani Rahma 65 75 Belum Tuntas
3 Adrian M 75 75 Tuntas
4 Alda hertiana A 75 75 Tuntas
5 Andika 70 75 Belum Tuntas
6 Erik 80 75 Tuntas
7 Gilang setiawan 85 75 Tuntas
8 Herni Nuraeni 70 75 Belum Tuntas
9 Nazwa Aulia 70 75 Belum Tuntas
10 Nueaeni 95 75 Tuntas
11 Redi Oktaviani 95 75 Tuntas
12 Rian Sanjaya 95 75 Tuntas
13 Septian 70 75 Belum Tuntas
14 Sofi 80 75 Tuntas
15 Samsul Hidan 80 75 Tuntas
16 Siti Hafsoh 80 75 Tuntas
17 Siti Zulfa 90 75 Tuntas
18 Sinta Ramadan 85 75 Tuntas
19 Putri Elani 75 75 Tuntas
20 Zaky 80 75 Tuntas
Jumlah 1590
Rata-rata 79,5
Presentase Ketuntasan 70%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil penerapan metode Scaffolded Reading dalam pembelajaranBahasa Indonesia pada siklus I pertemuan kedua, mencapai nilai rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 79,5 dengan presentase ketuntasan 70%. Jumlah peserta didik yang memiliki hasil belajar Bahasa Insonesia mencapai nilai KKM  adalah 14 peserta didik dari 20 peserta didik.

d. Refleksi
Bedasarkan dari hasil observasi selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus I pertemuan kedua mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan pertama.
1) Guru sudah mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggambarkan metode Scaffolded Reading. Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam menyusun RPP mencapai nilai rata-rata  menjadi 79,5.
2) Pada proses siklus I pertemuan kedua, guru mengalami peningkatan dalam pelaksanaan pembelajaran, ini terlihat dari hasil observasi terhadap penilaian kemampuan guru dalam mengajar yang mencapai nilai rata-rata 80 menjadi 83. Namun dalam hal ini masih ada kekurangan diantaranya peserta didik belum terbiasa mengajukan pertanyaan, bertanya jawab dengan guru mengenai materi pembelajaran dan dalam mengkondisikan kelas supaya lebih kondusif.
3) Dari hasil tes akhir siswa diperoleh nilai hasil belajar mencapai nilai rata-rata 78,75 dengan presentase ketuntasan 60% menjadi 79,5 dengan presentase ketuntasan 70%. Ketuntasan dengan kriteria yang tuntas mencapai KKM sebanyak 14 orang peserta didik dan yang belum tuntas mencapai KKM sebanyak 6 orang peserta didik. Hal ini perlu ditingkatkan terutama dalam pemahaman konsep tentang teks cerita anak agar hasil belajar peserta didik meningkat dan memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
Berdasarkan hasil penilaian siklus pertama terdapat kekurangan baik pada penyusunan RPP maupun proses pembelajaran yang kurang kondusif, sehingga menjadi bahan refleksi dan perbaikan pada pertemuan siklus selanjutnya.



4. Siklus II Pertemuan Pertama
Seperti pada siklus I pertemuan pertama dan kedua, siklus II pertemuan pertama juga terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan pertama dilaksanakan dengan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II pertemuan pertama, sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terdapat pada lampiran. Tetapi pada pelaksanaannya direalisasikan pula hasil refleksi pada siklus I pertemuan kedua supaya pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama ini terdapat peningkatan.
Berdasarkan hasil refleksi siklus I pertemuan kedua maka perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama yaitu:
1) Guru masih perlu memotivasi peserta didik agar antusias dalam mengajukan pertanyaan, dan melakukan tanya jawab tentang materi yang disajikan.
2) Memberikan apersepsi yang lebih menarik mengenai materi yang disampaikan.
b. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan pada hari selasa tanggal 9 Mei 2017 di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis dengan alokasi waktu 2x 35 menit. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan pertama yaitu melakukan tindakan sesuai dengan intruksi tentang cerita anak”Angsa bertelur Emas”.
Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan peserta didik menjawab salam dan sapaan dari guru, kemudian guru mengajak semua peserta didik berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik. Dalam kegiatan awal  guru juga  memberikan motivasi kepada peserta didik untuk lebih giat belajar dengan aktif dan menyiapkan buku serta alat tulis lainnya. Guru memberikan apersepsi dengan mengajak semua peserta didik bernyanyi untuk membangkitkan semangat dan tepuk fokus untuk mengkondisikan peserta didik supaya pembelajaran lebih kondusif. Kemudian melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan dibahas.
Pada kegiatan inti, dimulai dengan kegiatan ekplorasi yaitu guru memberikan pertanyaan yang megarah kepada teks cerita anak, dan peserta didik menjawab pertanyaan dari guru dengan pengetahuan yang dimiliki. Kemudian guru menyajikan materi tentang teks cerita anak.
Kegiatan inti kedua yaitu elaborasi. Pada kegiatan elaborasi yaitu dibagi kedalam tiga kelompok , Guru membagikan teks cerita anak yang berjudul ”Angsa Bertelur Emas”setelah itu, guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS), setelah semuanya mendapatkan LKS, guru memberikan petunjuk kepada siswa. Setelah semua siswa mengerti, siswa diharapkan memahami isi cerita yang berjudul”Angsa Bertelur Emas”, lalu guru meminta siswa untuk mencari kata pada kolom yang sudah disediakan,. Setelah selesai, setiap kelompok membacakan hasil kerjanya di depan kelas secara bergantian dengan kelompok lainnya.
Kegiatan inti yang ketiga yaitu konfirmasi. Pada kegiatan konfirmasi yaitu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang belum dipahami. Kemudian memberikan evaluasi (pos tes) dengan maksud untuk mengetahui hasil belajarsiswa . Evaluasi yang diberikan kepada siswa berupa pilihan ganda dan esay.
c. Pengamatan
Hasil observasi pembelajaran siklus II pertemuan pertama mengenai penggunaan metode Scaffolded Reading untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya  Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis, dilakukan pada aspek-aspek berikut:
1) Kinerja guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penilaian hasil observasi terhadap kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana  Kabupaten Ciamis dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Hasil Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan Pertama

No Aspek yang Dinilai Nilai Skor Deskripsi
A B C D
1 Aspek kurikulum berorientasi pada KTSP
1.1 Standar Kompetensi:
Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca teks cerita anak 95 Sangat Baik
1.2 Kompetensi Dasar:
Menyimpulkan isi teks cerita anak dengan beberapa kalimat 95 Sangat Baik
1.3 Indikator:
a. Menyebutkan ide pokok dari cerita anak”Angsa bertelur emas”
b. Menjelaskan watak dari tokoh cerira anak”Angsa bertelur emas”





95


85 Sangat Baik



Baik

1.4 Materi Pokok:
Cerita Anak 94 Sangat Baik
Rata-rata nilai aspek 91,8
2 Materi Pelajaran:
2.1 Menguasai pada kompetensi   dasar dan indikator.


80 Sangat Baik
2.2 Susunan sistematis 88 Baik
2.3 Bahan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan siswa 85 Sangat Baik
2.4 Menyiapkan materi pembelajaran dengan jelas 80 Baik
Rata-rata nilai aspek 83,5
     3 Model Pembelajaran:
3.1Kesesuaian metode Scaffolded Reading dengan materi pembelajaran. 76 Baik
3.2 Kesesuaian metode Scaffolded Reading dengan langkah-langkah yang ada. 75 Baik
3.3 Kesesuaian pengelolaan dengan perkembangan peserta didik 80 Baik
3.4 Kesesuaian alokasi waktu dengan pembelajaran dan metode Scaffolded Reading 80 Baik
Rata-rata nilai aspek 77,75
 4 Pemilihan alat dan sumber:
4.1 Menggunakan lebih dari satu sumber. 80 Baik
4.2 Kesesuaian alat peraga dengan materi. 80 Baik
4.3 Kesesuaian sumber dengan materi. 80 Baik
4.4. Mencantumkan alat/ sumber sesuai dengan kompetensi dasar, materi pokok, indikator dan metode Scaffolded Reading 90 Baik
Rata-rata nilai aspek 82,5

5 Evaluasi:
5.1. Mencantumkan bentuk evaluasi. 80 Baik
5.2. Evaluasi sesuai dengan materi pembelajaran dan metode Scaffolded Reading 80 Baik
5.3. Kejelasan alat evaluasi. 80 Baik
5.4.Mengukur aspek kognitif, apektif dan psikomotor. 85 Baik
Rata-rata nilai aspek 81,25 Baik
Jumlah nilai kemampuan guru dalam menyusun RPP: 416,55
Rata-rata                                                                            : 83,31
Berdasarkan tabel 4.8 (Penilaian Rencana Pembelajaran), hasil pengamatan terhadap kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus II pertemuan pertama diperoleh nilai rata-rata 83,31 dan termasuk kategori sangat baik yang menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menyusun RPP mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan kedua.
2) Kinerja Guru dalam Mengajar
Penilaian hasil observasi terhadap kinerja guru dalam mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya  Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis pada siklus II pertemuan pertama dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9
Hasil Penilaian Kemampuan Mengajar Guru pada Siklus II Pertemuan Pertama

No Aspek Yang Dinilai Nilai Skor Deskripsi
A B C D
1 Kegiatan Awal
1.1 Guru memberikan apersepsi yang sesuai dengan bahan ajar. 85 Baik
1.2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 90 Baik
1.3 Guru memberikan petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pelajaran. 85 Baik
Rata-rata nilai aspek 87
2 Kegiatan Inti
2.1. Fase Eksplorasi
Guru memberikan pertanyaan yang mengarah kepada pengembangan materi cerita anak
Guru menyajikan materi tentang cerita anak






94



90 Sangat Baik



Baik
2.2.Fase Elaborasi
Guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada perkembangan materi cerita anak
Guru menyajikan materi tentang cerita anak








94


90 Sangat Baik


Baik
2.3 Fase Konfirmasi:
Guru bersama peserta didik bertanya jawab tentang materi yang telah dibahas. 90 Baik
Rata-rata nilai aspek 87
Kegiatan Penutup
3.1.Membahas dan menilai hasil evaluasi peserta didik. 80 Baik
3.2 Menyimpulkan materi pembelajaran. 90 Baik
3.3 Memberikan tindak lanjut berupa tugas. 91 Sangat Baik
Rata-rata nilai aspek 87
Jumlah nilai kemampuan guru dalam mengajar   : 261
Rata-rata                                      : 87
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, diperoleh hasil pengamatan terhadap kemampuan guru dalam mengajar pada siklus II pertemuan pertama diperoleh nilai rata-rata 87 dan termasuk kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengajar mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan kedua.
3) Hasil Instrumen Hasil Belajar Peserta didik pada Siklus II Pertemuan Pertama
Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada siklus II pertemuan pertama, peneliti melakukan tes soal kepada seluruh siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Berikut ini hasil tes siklus II pertemuan pertama:
Tabel 4.10
Perolehan Hasil Belajar Peserta didik pada Siklus II Pertemuan Pertama

No Nama Peserta Didik Nilai Tes Nilai KKM Ket.
1 Abelva 75 75 Tuntas
2 Adeliani Rahma 70 75 Belum Tuntas
3 Adrian M 85 75 Tuntas
4 Alda hertiana A 75 75 Tuntas
5 Andika 75 75 Tuntas
6 Erik 75 75 Tuntas
7 Gilang setiawan 85 75 Tuntas
8 Herni Nuraeni 70 75 Belum Tuntas
9 Nazwa Aulia 70 75 Belum Tuntas
10 Nueaeni 90 75 Tuntas
11 Redi Oktaviani 100 75 Tuntas
12 Rian Sanjaya 100 75 Tuntas
13 Septian 75 75 Tuntas
14 Sofi 85 75 Tuntas
15 Samsul Hidan 80 75 Tuntas
16 Siti Hafsoh 90 75 Tuntas
17 Siti Zulfa 80 75 Tuntas
18 Sinta Ramadan 80 75 Tuntas
19 Putri Elani 80 75 Tuntas
20 Zaky 75 75 Tuntas
Jumlah 1615
Rata-rata 80, 75
Presentase Ketuntasan 85%
Berdasarkan hasil evaluasi siklus II pertemuan pertama pokok bahasan membaca teks cerita anak dengan menggunakan metode Scaffolded Reading mengalami peningkatan mencapai nilai rata-rata 80,75 dengan presentase ketuntasan 85% dengan kriteria yang tuntas mencapai KKM sebanyak 17 orang peserta didik dan yang belum tuntas mencapai KKM sebanyak 3 orang peserta didik. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan penerapan metode Scaffolded Reading yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik telah mencapai nilai rata-rata KKM.
d. Refleksi
Selama pelaksanaan siklus II pertemuan pertama, berdasarkan hasil refleksi dari observer dan teman sejawat bahwa proses pembelajaran dari siklus I sampai siklus II banyak mengalami keberhasilan, diantaranya:
1) Guru sudah mampu menyusun RPP dengan menggunakan metode Scaffolded Reading. Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam menyusun RPP mencapai nilai rata-rata 83,31.
2) Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama guru mengalami peningkatan dalam proses pembelajaran, ini terlihat dari observasi penilaian kemampuan mengajar guru yang mencapai nilai rata-rata 87.
3) Dari hasil evaluasi tes nilai akhir, peserta didik mengalami peningkatan hasil belajar mencapai nilai rata-rata 80,75 dengan presentase ketuntasan 85% dengan kriteria yang tuntas sebanyak 17 orang peserta didik dan yang belum tuntas sebanyak 3 orang peserta didik. Artinya rata-rata nilai peserta didik tuntas mencapai nilai KKM yang ditentukan.
Berdasarkan hasil penilaian siklus II pertemuan pertama mengalami peningkatan baik dalam penyusunan RPP maupun proses pembelajaran. Hal ini perlu ditingkatkan, sehingga menjadi bahan refleksi dan perbaikan pada siklus selanjutnya.
5. Siklus II Pertemuan Kedua
Seperti pada siklus I pertemuan pertama, siklus I pertemuan kedua, siklus II pertemuan pertama dan siklus II pertemuan kedua juga terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan kedua dilaksanakan dengan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II pertemuan kedua, sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terdapat pada lampiran. Tetapi pada pelaksanaannya direalisasikan pula hasil refleksi pada siklus II pertemuan pertama supaya pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua ini terdapat peningkatan.
Berdasarkan hasil refleksi siklus II pertemuan pertama maka perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan keduayaitu:
3) Guru masih perlu memotivasi peserta didik agar antusias dalam mengajukan pertanyaan, dan melakukan tanya jawab tentang materi yang disajikan.
4) Memberikan apersepsi yang lebih menarik mengenai materi yang disampaikan.
b. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 11 Mei 2017 di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis dengan alokasi waktu 2x35 menit. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan kedua yaitu melakukan tindakan sesuai dengan intruksi tentang materi membaca teks cerita anak.
Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan peserta didik menjawab salam dan sapaan dari guru, kemudian guru mengajak semua peserta didik berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik. Dalam kegiatan awal  guru juga  memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar dengan aktif dan menyiapkan buku serta alat tulis lainnya. Guru memberikan apersepsi dengan mengajak semua peserta didik bernyanyi untuk membangkitkan semangat dan tepuk fokus untuk mengkondisikan peserta didik supaya pembelajaran lebih kondusif. Kemudian melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan dibahas.
Pada kegiatan inti, dimulai dengan kegiatan ekplorasi yaitu melalui tanya jawab, siswa bebas mengeluarkan pendapatnya mengenai materi cerita anak. Setelah itu memberikan tanggapan positif terhadap siswa yang sudah berani mengeluarkan pendapatnya.
Kegiatan inti kedua yaitu elaborasi. Pada kegiatan elaborasi yaitu guru membagikan teks cerita anak yang berjudul “Anak-anak dan Katak di Kolam”. Setelah itu guru membacakan teks cerita anak yang berjudul “Anak-anak dan Katak di Kolam” . Siswa menyimak cerita yang di bacakan oleh guru , siswa diharapkan memahami isi cerita yang berjudul “Anak-anak dan Katak di Kolam”. Siswa menggaris bawahi pada cerita yang kurang di pahami, setelah itu guru bersama siswa melakukan tanya jawab, dan guru membagi siswa ke dalam 3 kelompok, siswa di bagi lembar kerja kelompok, setelah itu siswa mengerjakan bersama kelompoknya, selanjutnya perwakilan kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil kerja kelompoknya.
Kegiatan inti yang ketiga yaitu konfirmasi. Pada kegiatan konfirmasi yaitu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang belum dipahami. Kemudian memberikan evaluasi (pos tes) dengan maksud untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Evaluasi yang diberikan kepada peserta didik berupa dan  esay.
c. Pengamatan
Hasil observasi pembelajaran siklus II pertemuan kedua mengenai penggunaan metode Scaffolded Reading untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis, dilakukan pada aspek-aspek berikut:
2) Kinerja guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penilaian hasil observasi terhadap kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11
Hasil Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan kedua

No Aspek Yang Dinilai Nilai Skor Deskripsi
A B C D
1 Aspek kurikulum berorientasi pada KTSP
1.1 Standar Kompetensi:
Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca teks cerita anak
96 Sangat Baik
1.2 Kompetensi Dasar:
Menyimpulkan isi cerita anak dengan beberapa kalimat 96 Sangat Baik
1.3 Indikator:
a. Menjelaskan watak, latar dan seting pada cerita”Anak-anak dan katak di kolam”
b. menyebutkan pesan serta menyimpulkan isi cerita”Anak-anak dan katak di kolam”.





95


90 Sangat Baik


Baik
1.4 Materi Pokok:
Cerita Anak 97 Sangat Baik
Rata-rata nilai aspek 95
2 Materi Pelajaran:
2.1 Menguasai pada kompetensi   dasar dan indikator. 85 Baik
2.2 Susunan sistematis 90 Baik
2.3 Bahan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. 90 Baik
2.4 Menyiapkan materi pembelajaran dengan jelas
95
Sangat Baik
Rata-rata nilai aspek 90
     3 Model Pembelajaran:
3.1Kesesuaian metode Scaffolded Reading dengan materi pembelajaran. 85 Baik
3.2 Kesesuaian metode Scaffolded Reading dengan langkah-langkah yang ada. 90 Baik
3.3 Kesesuaian pengelolaan dengan perkembangan peserta didik 95 Sangat Baik
3.4 Kesesuaian alokasi waktu dengan pembelajaran dan metode Scaffolded Reading 95 Sangat Baik
Rata-rata nilai aspek 91,25
 4 Pemilihan alat dan sumber:
4.1 Menggunakan lebih dari satu sumber. 90 Baik
4.2 Kesesuaian alat peraga dengan materi. 90 Baik
4.3 Kesesuaian sumber dengan materi. 90 Baik
4.4 Mencantumkan alat/ sumber sesuai dengan kompetensi dasar, materi pokok, indikator dan metode Scaffolded Reading 95 Sangat Baik
Rata-rata nilai aspek 91,25

5 Evaluasi:
5.1. Mencantumkan bentuk evaluasi. 90 Baik
5.2. Evaluasi sesuai dengan materi pembelajaran dan metode Scaffolded Reading 90 Baik
5.3. Kejelasan alat evaluasi. 90 Baik
5.4.Mengukur aspek kognitif, apektif dan psikomotor. 92 Sangat Baik
Rata-rata nilai aspek 90,9
Jumlah nilai kemampuan guru dalam menyusun RPP: 458
Rata-rata                                             : 92
Berdasarkan tabel 4.8 (Penilaian Rencana Pembelajaran), hasil pengamatan terhadap kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus II pertemuan kedua diperoleh nilai rata-rata 92 dan termasuk kategori sangat baik yang menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menyusun RPP mengalami peningkatan dari siklus II pertemuan pertama.
2) Kinerja Guru dalam Mengajar
Penilaian hasil observasi terhadap kinerja guru dalam mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya  Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis pada siklus II pertemuan keduadapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel 4.12
Hasil Penilaian Kemampuan Mengajar Guru pada Siklus II pertemuan kedua

No Aspek Yang Dinilai Nilai Skor Deskripsi
A B C D
1 Kegiatan Awal
2.3 Guru memberikan apersepsi yang sesuai dengan bahan ajar. 90 Baik
2.4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 95 Sangat Baik
2.5 Guru memberikan petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pelajaran. 93 Sangat Baik
Rata-rata nilai aspek 93
2 Kegiatan Inti
2.1. Fase Eksplorasi
Guru memberikan pertanyaan yang mengarah kepada pengembangan materi cerita anak.
Guru menyajikan materi tentang cerita anak.
Guru memberikan gambaran tentang materi yang akan di pelajari.









95



94

92
Sangat Baik



Sangat Baik

Sangat Baik
2.2.Fase Elaborasi
Guru membagikan teks cerita yang berjudul”Anak-anak dan katak di kolam”.
Siswa menggaris bawahi teks cerita yang kurang di pahami.
Guru bersama siswa bertanya jawab.
Guru membagi kedalam tiga kelompok.
Siswa mengerjakan bersama kelompoknya.
Siswa mempresentasikan hasil diskusinya.



























90


91


92

95

94


95
Sangat Baik


Sangat Baik


Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat Baik


Sangat Baik

2.3 Fase Konfirmasi:
Guru bersama peserta didik bertanya jawab tentang materi yang telah dibahas.

95 Sangat Baik
Rata-rata nilai aspek 93,3
3 Kegiatan Penutup
3.1.Membahas dan menilai hasil evaluasi peserta didik. 95 Sangat Baik
3.2 Menyimpulkan materi pembelajaran. 95 Sangat Baik
3.3 Memberikan tindak lanjut berupa tugas. 95 Sangat Baik
Rata-rata nilai aspek 95
Jumlah nilai kemampuan guru dalam mengajar   : 281,3
Rata-rata                                      : 94
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, diperoleh hasil pengamatan terhadap kemampuan guru dalam mengajar pada siklus II pertemuan kedua diperoleh nilai rata-rata 94 dan termasuk kategori baik.Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengajar mengalami peningkatan dari siklus II pertemuan pertama.
3) Hasil Instrumen Hasil Belajar Peserta didik pada Siklus II Pertemuan Kedua
Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada siklus II pertemuan kedua, peneliti melakukan tes soal kepada seluruh peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Berikut ini hasil tes siklus II pertemuan kedua:
Tabel 4.13
Perolehan Hasil Belajar Peserta didik pada Siklus II Pertemuan Kedua

No Nama Peserta Didik Nilai Tes Nilai KKM Ket.
1 Alya Zulianti 80 75 Tuntas
2 Deni Mulyana 75 75            Tuntas
3 Kurniawan 95 75 Tuntas
4 Mila Arifatusolihah 95 75 Tuntas
5 Misbah 80 75 Tuntas
6 Muhamad Fiqri 80 75 Tuntas
7 Muh Khoerurizal 100 75 Tuntas
8 Musa Alhadad 80 75 Tuntas
9 Reti Nurpatimah 70 75 Belum Tuntas
10 Rifatul A’rid 90 75 Tuntas
11 Risna Khusnu N 100 75 Tuntas
12 Riyan Anjani 100 75 Tuntas
13 Rizki Muh Fadilah 75 75 Tuntas
14 Rizki Muh Fauzi 90 75 Tuntas
15 Sabila Salama 80 75 Tuntas
16 Sandi Ramdani 100 75 Tuntas
17 Susilawati 95 75 Tuntas
18 Taufik Hidayat 95 75 Tuntas
19 Vina Agustin 85 75 Tuntas
20 Diki Juliansyah 95 75 Tuntas
21 Awal Fahri Rajib 70 75 Belum Tuntas
22 Nanang Herdiana 80 75 Tuntas
Jumlah 1830
Rata-rata 91,5
Presentase Ketuntasan 90%
Berdasarkan hasil evaluasi siklus II pertemuan kedua pokok bahasan energi panas dan bunyidengan menggunakan model pembelajaran energi panas dan bunyimengalami peningkatan yaitu mencapai nilai rata-rata 91,5 dengan presentase ketuntasan 90% dengan kriteria yang tuntas mencapai KKM sebanyak 18 orang peserta didik dan yang belum tuntas mencapai KKM sebanyak 2 orang peserta didik. Dua orang peserta didik yang belum tuntas mencapai KKM tersebut dikarenakan peserta didik belum memahami materi dan ada salah satu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar yaitu disleksia (kesulitan dalam menulis dan membaca). Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan penerapan model metode Scaffolded Reading yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik telah mencapai nilai rata-rata KKM.
d. Refleksi
Selama pelaksanaan siklus II pertemuan kedua, berdasarkan hasil refleksi dan perbaikan dari observer dan teman sejawat bahwa proses pembelajaran dari siklus I sampai siklus II banyak mengalami keberhasilan, diantaranya:
1) Pada perencanaan pembelajaran guru sudah mampu menyusun RPP dengan menggunakan metode Scaffolded Reading . Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam menyusun RPP mencapai nilai rata-rata 92.
2) Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua guru mengalami peningkatan dalam proses pembelajaran, ini terlihat dari observasi penilaian kemampuan mengajar guru yang mencapai nilai rata-rata 94. 
3) Dari hasil evaluasi tes nilai akhir, peserta didik mengalami peningkatan hasil belajar mencapai nilai rata-rata 91,5 dengan presentase ketuntasan 90% dengan kriteria yang tuntas sebanyak 18 orang peserta didik dan yang belum tuntas sebanyak 2 orang peserta didik. Dua orang peserta didik yang belum tuntas tersebut dikarenakan belum memahami materi pembelajaran dan salah satu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar yaitu disleksia (kesulitan dalam menulis). Artinya rata-rata nilai peserta didik tuntas mencapai nilai KKM yang ditentukan. Berdasarkan penilaian siklus II pertemuan kedua mengalami peningkatan. Hal ini perlu ditingkatkan lagi, sehingga menjadi bahan refleksi dan perbaikan.
B. Pembahasan Antar Siklus 
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, satu siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Penelitian ini telah dilaksanakan di SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis pada semester II tahun pelajaran 2016/2017.
Sebelum mengadakan penelitian tindakan kelas, peneliti berdiskusi dengan guru wali kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis, untuk meminta nilai hasil belajar peserta didik. Nilai rata-rata hasil ketuntasan belajar peserta didik pra tindakan adalah 74,5 dengan presentase ketuntasan 50%. Berdasarkan nilai tersebut peneliti bermaksud melakukan penelitian tindakan kelas mengenai penerapan metode Scaffolded Reading untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN  2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan mengenai penerapan metode Scaffolded Reading untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis pada pembelajaran siklus I dan siklus II maka dapat diketahui:
1. Peningkatan kemampuan guru dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari siklus I pertemuan pertama mencapai rata-rata 75,1 siklus I pertemuan kedua yaitu 79 pada siklus II pertemuan pertama mencapai rata-rata 83,31 dan siklus II pertemuan kedua mecapai rata-rata 92 demikian pula dari siklus I  ke siklus II terdapat peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut:
Grafik 4.1
Peningkatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari Siklus I-II











2. Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dari dua siklus yang telah dilaksanakan dalam penelitian tindkan kelas ini, pelaksanaan pembelajaran semakin baik, hal ini dilihat berdasarkan penilaian observer pada pembelajaran siklus I pertemuan pertama mencapai nilai rata-rata 80, siklus I pertemuan kedua mencapai nilai rata-rata 83, siklus II pertemuan pertama mencapai nilai rata-rata 87 dan siklus II pertemuan kedua mencapai nilai rata-rata 94 Peningkatan tersebut dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut:

Grafik 4.2
Peningkatan Proses Pembelajaran dari Siklus I-II










3. Hasil belajar peserta didik juga dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam menyusun RPP dan dalam melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan hasilnya semakin meningkat. Mencapai nilai rata-rata peserta didik pra tindakan 73,86 dengan presentase ketuntasan 45,45%, hasil tes belajar peserta didik siklus I pertemuan pertama mencapairata-rata 77,95 dengan presentase ketuntasan 59,10%, siklus I pertemuan kedua mencapairata-rata 78,64 dengan presentse ketuntasan  68,18 %,siklus II pertemuan pertama mencapai rata-rata 80 dengan presentase ketuntasan 81,8% dan siklus II pertemuan kedua mencapai rata-rata 89,77 dengan presentase ketuntasan 90%.
Grafik 4.3
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik dari Siklus I-II


Berdasarkan temuan dan proses yang dilaksanakan pada setiap siklus diperoleh peningkatan terhadap hasil belajar peserta didik. Peningkatan terhadap siklus tersebut membuktikan bahwa penerapan metode Scaffolded Reading dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak di kelas V SDN 2 Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Adapun rekapitulasi peningkatan tersebut dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut:
Grafik 4.4
Peningkatan Hasil dari Siklus I sampai Siklus II


Dari grafik rekapitulasi nilai antar siklus tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Scaffolded Reading dapat meningkatkan kinerja guru dalam penyusunan RPP, proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks cerita anak dikatakan berhasil karena setiap siklusnya ada peningkatan di setiap pertemuannya. Oleh karena itu, menggunakan metode Scaffolded Reading dapat membangkitkan semangat belajar peserta didik.


No comments:

Post a Comment