Program
pembelajaran sastra yang berlandaskan sastra menggunakan berbagai pendekatan
dan strategi untuk membentuk keterampilan berbahasa. Pembelajaran bersifat
terpadu yang sudah diterapkan dalam situasi kelas yang bagaimanapun. Jadwal
membaca tiap hari dapat digambarkan dengan cara, yaitu waktu dua jam dipandang
sudah sesuai karena keterampilan berkomunikasi dalam bidang membaca, menulis,
menyimak dan berbicara diajarkan secara terpadu.
Adapun
kegiatan membaca sastra dapat dilakukan dengan cara:
Kegiatan
Teraran
Guru
memerlukan waktu khusus untuk mengajarkan keterampilan-keterampilan tertentu
kepada kelompok anak atau seluruh anak di kelas. Dalam keseluruhan program
pembelajaran bahasa kegiatan terarah kadang-kadang berwujud pembelajaran
strategi membaca. Misalnya murid menanggapi ilustrasi cerita, membuat ilustrasi
hasil karya sastra sendiri, mendemonstrasikan peristiwa dan sebagainya.
Kegiatan
bebas
Anak-anak
perlu sekali diberikan kesempatan untuk memprakarsai kegiatan-kegiatan mereka
sendiri dan bertanggung jawab untuk melaksanakannya. Memberikan kesempatan
kepada anak-anak untuk membuat keputusan, mengatasi masalah, dan bertanggung
jawab atas kegiatan belajar, mereka sendiri dapat mempersiapkan anak-anak
menghadapi tuntutan dunia kerja dalam kehidupan yang sebenarnya.
Kegiatan
murid-guru
Diadakan
diskusi antara murid dan guru untuk menolong anak-anak yang memerlukan
peningkatan dalam hal keterampilan khusus atau pemahaman. Melalui
diskusi-diskusi, murid dengan guru dapat mengumpulkan informasi penting
mengenai minat anak, sikap terhadap kegiatan membaca dan perkembangan dalam
keterampilan membaca dan keterampilan berpikir
No comments:
Post a Comment