ABSTRAK
TIAS ROSTIANA. Implementasi Konsep Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) dalam Pembelajaran Matematika di MIS Burujul Pangandaran.
Skripsi: Program Studi PGMI, Fakultas Tarbiyah, IAID, 2017.
Dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus teliti dan mempertimbangkan berbagai hal termasuk pendekatan pembelajaran matematika yang digunakan. Guru harus mengenali dan memahami kecerdasan siswa karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan yang menjadi bukti kemajemukan tersebut harus dijadikan sebagai acuan untuk memperluas fokus dan transformasi materi pada siswa sehingga berdampak pada hasil akhir dalam wujud praktik atau implementasi terhadap apa yang telah didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.Salah satu karakteristik penting dari peserta didik yang perlu dipahami oleh guru sebagai pendidik adalah bakat dan kecerdasan individunya.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: mendeskripsikan perencanaan pembelajaran matematika berbasis multiple intelligencesdi MIS Burujul, mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis multiple intelligences di MIS Burujul, dan mendeskripsikan evaluasi pembelajaran matematika berbasis multiple intelligences di MIS Burujul.
Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data-data yang terkumpul lalu dianalisis, teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah pemrosesan data, kategorisasi datadan Penafsiran dataatau penarikan kesimpulan.
Setelah melakukan analisis data, penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1)Perencanaan pembelajaran matematika terdiri dari dua tahapan, yaitu mengenali kecerdasan siswa denganmelihat keseharian siswa guru melakukan observasi di kelas dan di luar kelas dan menyusun rencana pembelajaran/ lesson plan yang dituliskan pada buku khusus milik guru berupa coret-coretan. Aspek yang terdapat pada rencana pembelajaran/ lesson plan tersebut setidaknya meliputi tema, indikator, kegiatan alfa zona, scene setting, kegiatan pembelajaran, serta alat bahan yang dibutuhkan. 2) Pada tahap pelaksanaan pembelajaran matematika sudah melakukan kegiatan untuk memberikan apersepsi dan motivasi serta melakukan kegiatan-kegiatan berbasis multiple intelligences. Apersepsi dan motivasi tersebut berupa kegiatan alfa zona seperti bernyanyi dan melakukan gerakan refleksi, Warmer dengan mengulang materi sebelumnya, pre-teach dengan memberikan penjelasan awal jalannya proses pembelajaran, dan scene setting dengan pemberian konsep awal terhadap materi pembelajaran. Sehingga pembelajaran matematika menjadi pembelajaran yang menyenangkan.Sedangkan dalam kegiatan pembelajaran siswa difasilitasi untuk belajar melalui kesembilan jenis kecerdasan, yaitu: linguistikverbal, matematis-logis, visual-spasial, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis dan eksistensialis. Meskipun, kesembilan jenis kecerdasan tersebut tidak dilakukan dalam satu waktu. 3) Penilaian pembelajaran dilakukan secara autentik dengan menggunakan tiga ranah yaitu; a) kognitif dengan tes lisan, tertulis dan penugasan, b) afektif dengan observasi, melihat keseharian siswa dalam proses pembelajaran, c) Psikomotorik dengan praktek atau membuat karya.
No comments:
Post a Comment