Sekarang
kita fokuskan pembahasan ini hanya pada pelajaran Bahasa Indonesia. Yaitu
tentang “Bagaimana cara mengajar Bahasa Indonesia sambil bermain?” ada beberapa
macam permainan yang dapat kita gunakan dalam mengajarkan Pelajaran Bahasa
Indonesia, yaitu :
1. Bisik
Berantai
Permainan
ini mungkin sudah kita tahu, yaitu dengan memberikan perintah kepada siswa
untuk berbanjar. Kemudian guru membisikan suatu kata (untuk siswa kelas rendah)
atau kalimat (untuk siswa kelas tinggi) kepada salah satu siswa di barisan
belakang. Kemudian siswa tersebut wajib menyampaikan pada siswa di depannya.
Pemain terakhir harus mengatakan isi dari pesan tersebut, sambil guru memeriksa
dimana letak kesalahan jika pesan tersebut salah. Permainan ini bisa juga
dilombakan secara berkelompok. Permainan ini melatih keterampilan
menyimak/mendengarkan.
2. Kim
Lihat
Siapkan
benda-benda seperti sayuran, buah-buahan, alat tulis dan sebagainya dalam kotak
tertutup dan disimpan di belakang. Siswa berkelompok. Salah satu anggota
kelompok ke depan dan melihat gambar/benda nyata tanpa bisa dilihat anggota
lainnya. Kemudian ia wajib menjelaskan sejelas-jelasnya tentang benda tersebut,
baik kegunaannya, ciri-cirinya, rasa, warna atau apapun tentang benda itu tanpa
mengatakan nama bendanya. Anggota kelompok lainnya dengan cepat mengambil benda
tersebut. kelompok yang mengumpulkan dengan benar dan cepat adalah
pemenangnya. Permainan ini melatih keterampilan berbicara dan menyimak.
3. Aku
Seorang Detektif
Permainan
ini dilakukan berpasangan, seorang menjadi informan dan seorang lagi detektif.
Informan bertugas mencari seorang anak di dalam kelas (bisa juga di sekolah)
yang akan dijadikan target pencarian detektif. Setelah itu ia menuliskan
ciri-ciri orang tersebut secara tertulis, kemudian catatan itu diberikan kepada
detektif. Tugas detektif adalah mencari orang yang dideskripsikan. Peran
yang ada dilakukan bergantian. Permainan ini melatih keterampilan membaca
dan menulis.
4. Bertanya
dan Menerka
Para
siswa dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok penanya satunya
menjadi kelompok penjawab. Kelompok penjawab harus menyembunyikan satu
benda yang akan diterka oleh kelompok penanya tanpa memberitahukan sedikitpun
petunjuk. Setiap anggota kelompok penanya diberi satu kali kesempatan untuk
bertanya. Kelompok penjawab hanya boleh menjawab dengan kata ya atau tidak.
Setelah seluruh anggota kelompok bertanya, maka kelompok harus berunding untuk
menjawab benda apa yang disembunyikan tersebut. bila dapat diterka, maka
kelompok penanya mendapatkan nilai. Permainan ini melatih keterampilan
berbicara dan berfikir analisis.
5. Baca
Lakukan
Permainan
ini sangat cocok diberikan di kelas rendah yang sudah bisa membaca. Dilakukan
berpasangan, seorang anak membaca perintah tertulis yang diberikan oleh guru
misalnya: saya memegang lutut, saya memegang kepala sambil menari dan
sebagainya. Pasangannya melakukan perintah tersebut. Guru memperhatikan
beberapa perintah yang dilaksanakan dengan benar dan apakah pembaca membaca
perintah dengan benar. Permainan ini melatih keterampilan membaca dan
menyimak.
6. Bermain
Telepon
Permainan
ini untuk kelas rendah. Siswa secara berpasangan harus mempersiapkan alat untuk
menelepon. Siswa harus menelepon temannya dan menanyakan kabar, pelajaran untuk
besok, buku pelajaran yang harus dibawa dan sebagainya. Biarkan siswa
mengembangkan percakapannya sendiri, kecuali kalau terhenti maka guru
memberikan pancingan berupa pertanyaan kepada siswa. Guru memperhatikan cara
mengungkapkan gagasan, kalau perlu cara pelafalan yang benar. Permainan
ini melatih keterampilan berbicara.
7. Meloncat
Bulatan Kata
Permainan
ini untuk kelas rendah dan dapat dilakukan secara berkelompok maupun mandiri.
Guru mempersiapkan bulatan-bulatan dari kertas karton kira-kira sebesar piring
yang sudah ditulisi kata-kata tertentu misalkan kakak, adik, ayah dan ibu, lalu
disebar di atas lantai. Setiap anak harus meloncati bulatan kata itu sesuai
perintah guru atau kelompok lain. Misalnya loncat ke kakak, loncat ke ibu,
loncat ke ayah dan loncat ke adik. Dengan demikian setiap anak akan membaca
bulatan untuk diinjak. Lebih meningkat lagi, bulatan kata dibentuk lebih sulit
bahkan bisa berbentuk kalimat. Bulatan kata disebar sedemikian rupa dan
memungkinkan dapat disusun menjadi kalimat. Misalnya : ayah pergi ke pasar, ibu
memasak di dapur dan sebagainya sehingga setiap anak yang meloncati
bulatan itu harus membaca sambil menyusun kalimat. Permainan ini cocok
untuk membaca permulaan.
8. Perjalanan
dengan Denah
Permaianan
ini cocok untuk kelas tinggi (IV, V, VI). Guru mempersiapkan denah sebuah
wilayah, baik itu lingkungan sekolah ataupun tempat lain, kerumitan disesuaikan
dengan tingkatan kelas. Amati denah, tuliskan arah mata angin, nama-nama tempat
dan nama jalan sejelas mungkin. Lalu ditempel di papan tulis atau papan planel.
Siswa diperintahkan untuk menuliskan arus perjalanan dari tempat yang
ditentukan guru dalam tulisan deskripsi. Permainan dapat pula dirancang
sedemikian rupa sehingga lebih meningkatkan daya analisa siswa, yaitu dengan
merancang sebuah perjalanan yang tujuannya disembunyikan. Siswa berkelompok.
Guru membuat kesepakatan tentang awal perjalanan siswa dalam denah tersebut.
Satu anak menjadi pemain kunci dan diperintahkan memikirkan sebuah tempat dalam
denah, anak tersebut nantinya akan ditanya oleh setiap kelompok tentang
nama-nama jalan yang dilewati. Misalnya apakah kami melewati jalan Sudirman?
Apakah belok kiri ke jalan Teuku Umar? dan seterusnya. Pemain kunci hanya boleh
menjawab ya, tidak atau bisa. Kelompok penanya harus
menebak tempat yang akan dituju pemain kunci tadi. Kelompok yang benar menebak
tujuan, itulah kelompok yang menang. Permainan ini melatih keterampilan
menulis, membaca denah dan menyimak.
9. Mengarang
Gotongroyong
Permainan
ini dilakukan secara berkelompok. Tempatkan beberapa benda di dalam kotak
tertutup misal bola, buku, jangka dan sebagainya. Salah seorang siswa
perwakilan dari setiap kelompok ke depan untuk mengambil salah satu benda yang
ada di dalam kotak dan diperlihatkan ke kelompoknya. Kemudian ia menuliskan
kalimat pertama yang akan disusun menjadi sebuah karangan. bantulah jika siswa
memerlukan bantuan guru. Misalnya benda itu bola, anjurkan dia menuliskan “pada
suatu hari aku menemukan bola” lalu guru bertanya kepada siswa dalam kelompok
yang sama “di mana bola itu ditemukan?” dan seterusnya hingga kelompok tersebut
dapat melanjutkan karangan tanpa bantuan guru. Kelompok yang dapat menyusun
kalimat paling runtut adalah pemenangnya. Permainan ini melatih
keterampilan menulis, menyusun karangan dan membuat kalimat.
10. Stabilo
Kalimat
Guru
menyiapkan wacana berupa kliping dari berbagai sumber, yang di dalamnya
terdapat kalimat yang salah dan kalimat tidak efektif. Guru menjelaskan cara
permainannya, yaitu setiap siswa wajib mencari kalimat yang salah dan
benar/efektif dengan memberi tanda stabilo. Setiap kelompok harus memberi tanda
sebanyak-banyaknya. Wacana dibagikan, siswa diperintahkan membaca dengan waktu
yang telah ditentukan. Kemudian guru memberi aba-aba mulai dan siswa langsung
mencari kalimat tersebut sebanyak-banyaknya. Pencarian juga bisa dikhususkan
pada kalimat yang salah saja atau yang benar saja. Permainan ini melatih
membaca cepat dan cermat serta memahami kalimat efektif. Cocok untuk kelas V
dan VI
11. Kata
dari Wacana
Permainan
ini dimainkan secara berkelompok. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan
setiap kelompok mendapatkan fotokopi wacana yang harus dibaca. Setiap kelompok
membaca wacana dan mencari satu kata yang harus dikatakan pada kelompok lain
yang ditunjuk. Kelompok lain tersebut harus mencari kata-kata yang berhubungan
dengan kata yang diberikan tadi. Misalnya kata “Hujan”, kelompok yang ditunjuk
harus mencari kata-kata yang berhubungan dengan “hujan” misalnya banjir,
basah, dingin dan sebagainya. Kelompok yang paling banyak mengemukakan
kata yang berhubungan tersebut, itulah pemenangnya. Permainan ini melatih
kemampuan membaca dan kosa kata.
12. Cerita
Berantai
Permainan
ini dilakukan secara berkelompok terdiri dari dua orang. Setiap kelompok wajib
melanjutkan cerita yang diucapkan kelompok lain. Cerita dimulai dari guru tanpa
menunjukan sebuah objek apapun. Kemudian dilanjutkan dengan kelompok pertama.
Salah satu siswa melanjutkan cerita, siswa lain dalam kelompok itu menuliskan
cerita yang diucapkan temannya. Cerita terus dilanjutkan sampai kelompok
terakhir.Permainan ini melatih keterampilan menyimak dan menyusun cerita yang
runtut. Cocok untuk kelas tinggi.
13. Siap
Laksanakan Perintah
Permainan
ini dilakukan sambil bernyanyi. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
Nyanyian dimulai dari guru kemudian dilanjutkan oleh kelompok pertama dan
seterusnya. Kelompok yang mendapat giliran bernyanyi diperbolehkan mengganti
lirik “Sesuka Hati”, dengan disisipi perintah yang harus dilakukan kelompok
lain. contoh Guru : “Kalau kau suka hati tepuk tangan (siswa tepuk
tangan), kalau kau suka hati tepuk tangan (siswa tepuk tangan), kalau
kau suka hati, mari kita lakukan, kalau kau suka hati tepuk tangan (siswa
tepuk tangan)”. Nyanyian dilanjutkan oleh kelompok pertama : kalau kau
suka hati tarik tangan (kelompok lain menarik tangan temannya), kalau
kau suka hati injak lantai (kelompok lain menginjak lantai), kalau
kau suka hati, mari kita lakukan, kalau kau suka hati loncat katak (kelompok
lain meloncat seperti katak) Permainan ini melatih kemampuan menyimak.
14. Menyusun
Kata atau Kalimat Bersama-sama
Permainan
ini baik dilakukan di kelas rendah, siapkan karton bertuliskan huruf yang telah
ditempeli lem atau selotip. Siswa dibagi huruf tersebut, kemudian guru
memerintahkan siswa untuk membuat sebuah kata yang diucapkan guru dengan
menggabungkan huruf tersebut di papan tulis. Setiap siswa yang memegang salah
satu huruf pada kata tersebut wajib menyusunnya di depan. Permainan juga bisa
lebih dikembangkan. Siapkan karton selebar kotak pinsil yang telah ditulisi
sebuah kata. Siswa dibagi menjadi dua kelompok. Setiap kelompok mendapatkan
sejumlah karton dengan tulisan yang sama dan Setiap siswa hanya mendapatkan
satu buah karton bertuliskan kata. Dengan aba-aba tertentu guru memerintahkan
siswa ke depan menyusun kalimat yang guru ucapkan. Siswa hanya boleh
menempelkan satu karton yang dipegangnya. Kelompok yang paling cepat dan benar
dalam menyusun adalah pemenangnya. Permainan ini melatih keterampilan
membaca dan menyusun kalimat.
Mudah-mudahan,
perantara artikel ini dapat menginspirasi kita untuk selalu meningkatkan proses
pembelajaran, yang tentunya berimbas pada peningkatan tujuan
pembelajaran.
No comments:
Post a Comment