Pengukuran
Perkembangan Bahasa (RPU)
1.
Jumlah kata dari 100 ujaran :
286 kata
2.
RPU= 286/100 :
2,86
B.
Kemampuan Membedakan Fonem
Dari
50 soal yang diberikan, Yasya dapat menjawab 49 soal dengan benar. 1 jawaban
Yasya yang salah adalah membedakan kain dengan koin.
C.
Kemampuan Memahami Cerita
Teks
yang diceritakan Yasya pada saat diharuskan menceritakan kembali sebuah cerita,
“Pada zaman dahulu hiduplah seekor kancil dan kuda. Kuda mendahului kancil.
Kuda mengajak lomba lari. Kuda malas berlatih sedangkan kancil senang berlatih.
Besoknya mereka berlomba lari. Kuda berhenti karena kecapean. Kancil menang
lomba. Kuda meminta maaf kepada kancil dan semua teman-temannya. Akhirnya semua
binatang hidup rukun”.
D.
Kemampuan Berkomunikasi
Nama
partner : Sheila
Alysa Atmarini
Benda
1 :
Sabuk
Warnanya
hitam, bentuknya panjang, ada besinya dibagian ini, ada bolong-bolong.
Benda
2 :
Parfum
Warnanya
putih, wangi, ada tutupnya, ada gambar daun-daun, ada tulisan casablanca.
Benda
3 :
Dompet
Warnanya
hitam, ada garis-garis abu, bentuknya kotak, isinya uang, ada bulet merahnya.
Benda
4 :
Penggaris
Warnanya
bening, ada garis-garisnya, ada angka-angka nya, ada yg oren di tengah, ada
bolongnya.
Benda
5 :
Pensil
Warnanya
biru, ada hitamnya di atas, ada bagian memencosnya, ada tulisan 2B, bentuknya
panjang.
E.
Kemampuan Menguasai Pembendaharaan Kata
Dari
100 gambar, anak menjawab benar 98 gambar, dan tidak mengetahui 2 gambar yakni:
Jangkrik dan tameng.
F.
Pembahasan
1.
Pengukuran perkembangan bahasa (RPU)
a.
Fonologi
Menurut
Abdul Chaer (2007) fonologi merupakan bidang linguistik yang mempelajari,
menganalisis, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa.
Jika
diperhatikan dari segi fonem nya, Yasya sering mengucap fonem H, baik kata ah
maupun ih pada akhir ujaran kata nya. Ini merupakan kebiasaan yang Yasya tiru
dari ibunya yang juga sering menggunakan kata ah juga ih pada akhir ujaran kata
nya.
b.
Sintaksis
Menurut
Verhaar (2010) sintaksis merupakan tata bahasa yang membahas hubungan antarkata
dalam tuturan.
Yasya
dalam ujaran kesehariannya lebih banyak menggunakan kata dari bahasa Sunda,
tetapi kadang pula sedikit tercampur kata bahasa Indonesia. Hal ini karena ayah
dan ibunya Yasya sehari-hari berkomunikasi dengan bahasa Sunda, juga sedikit
tercampur dengan bahasa Indonesia.
c.
Semantik
Menurut
Mansoer Pateda (2011) semantik adalah bidang linguistik yang mempelajari
tentang tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Oleh karena
itu, semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti.
Yasya
sering mengucap kata mah atau teh dalam ujaran kata nya, karena Yasya sering
mendengar kata tersebut dari ayah maupun ibunya. Kata mah dan teh tidak
memiliki makna khusus bagi Yasya namun menjadi suatu kebiasaan yang spontan
terucap.
2.
Kemampuan membedakan fonem
Yasya
dapat menjawab 49 soal dengan benar dan lancar. Yasya salah menjawab 1 soal
yakni membedakan koin dengan kain. Yasya menjawab fonem yang berbeda adalah e
dengan a. Hal ini diperkirakan karena Yasya kehilangan konsentrasi pada saat
menjawab soal tersebut. Kesimpulannya secara umum Yasya dapat membedakan fonem
dalam suatu kata dengan baik.
3.
Kemampuan memahami cerita
Yasya
dapat menceritakan kembali cerita dengan baik. Walaupun kalimatnya
terpotong-potong, tetapi inti dari ceritanya tersampaikan dengan baik dan
berurutan.
4.
Kemampuan berkomunikasi
Yasya
cukup lancar berkomunikasi dengan seseorang yang belum ia kenal. Yasya sedikit
bingung saat akan memulai mendeskripsikan benda, tetapi Yasya dapat
menyampaikan deskripsi benda secara ringkas dan menggunakan kata yang
sederhana.
5.
Kemampuan menguasai pembendaharaan kata
Yasya
memiliki pengetahuan kosakata yang cukup luas. Hal ini terbukti pada saat tes
kemampuan pembendaharaan kata, Yasya dapat menyelesaikannya dengan cepat. Yasya
hanya tidak bisa menjawab dua soal dari 100 soal yang telah diberikan. Yasya
tidak mengetahui kata jangkrik dan tameng.
No comments:
Post a Comment