Rangkuman pelajaran Seni Rupa kelas 7 SMP berikut ditulis
berdasarkan buku pedoman belajar Seni Rupa untuk kelas 7 SMP yang diterbitkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Berikut rangkuman
pelajaran Seni Rupa kelas 7 SMP secara lengkap.
Rangkuman Pelajaran Seni Rupa Kelas 7 SMP
Pelajaran 1 Apresiasi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
Kata apresiasi berasal dari bahasa Latin, yaitu appretiatus yang
artinya memberi putusan dengan rasa hormat sebagai cara untuk menghargai suatu
keindahan karya seni.
Mengapresiasi seni artinya berusaha mengerti tentang seni dan
menjadi peka terhadap unsur di dalamnya sehingga secara sadar mampu menikmati
dan pada akhirnya dapat menilai karya seni dengan baik.
Berdasarkan media, teknik, dan cara menikmatinya, seni dapat dibagi
menjadi seni audio, seni visual, dan seni audiovisual.
Berdasarkan fungsinya sebagai pemenuh kebutuhan, seni terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu fungsi individual dan fungsi sosial.
Hasil karya seni yang terdapat di Indonesia memiliki keragaman
tema, bentuk, dan makna.
Pelajaran 2 Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
Menggambar bentuk adalah suatu kegiatan menggambar benda sesuai
dengan sifat dan karakternya dengan cara memindahkan suatu objek kepada bidang
datar (dua dimensi) dengan menggunakan unsur garis, warna, bidang, tekstur, dan
gelap terang sehingga hasilnya merupakan potret dari apa yang kamu lihat
(visual realistis).
Beberapa bentuk benda adalah kubistis, piramid dan kerucut,
silindris, bola atau bulat, serta bebas atau tak beraturan.
Alat dan media untuk menggambar bentuk antara lain kertas gambar,
pensil, pensil warna, pastel, krayon, cat air, cat poster, tinta bak, pewarna
alam, pewarna kue, palet, dan kuas.
Beberapa teknik dalam menggambar bentuk adalah teknik
perspektif, sketsa, siluet, komposisi, dan pencahayaan.
Menurut jenisnya ragam hias terdiri atas dua jenis, yaitu ragam
hias tunggal dan ragam hias bersambung. Ragam hias tunggal artinya komponen
dari motif-motif hiasan tersebut berdiri sendiri. Sementara ragam hias sambung
adalah ragam hias antara komponen satu dengan yang lainnya selalu bersambungan
dan berhubungan erat, yang seolaholah menjadi untaian yang utuh.
Pelajaran 3 Mengapresiasi Seni Kriya Gerabah
Gerabah ini terbuat dari tanah liat yang kemudian dibakar dengan
suhu tertentu.
Kerajinan gerabah di Indonesia telah dikenal sejak zaman Neolitikum
(zaman prasejarah/zaman batu baru) sekitar 3000 – 1100 SM.
Gerabah juga dikenal dengan istilah tembikar atau keramik.
Gerabah yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia berupa barang
pecah belah seperti tempayan, periuk, belanga, kendi, dan celengan.
Peralatan yang digunakan untuk membuat gerabah, antara lain pisau
cukil yang terbuat dari kayu/bambu, sundip yang terbuat dari kawat, butsir
dengan tangkai kayu, tali pemotong, meja putaran (subang pelarik), kayu salab
atau kayu rol penggilas, dan pisau.
Teknik-teknik yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau
keramik antara lain teknik lempeng, teknik pijat, teknik pilin, teknik putar,
teknik cetak tekan, dan teknik tuang.
Berdasarkan suhu bakarnya, gerabah/keramik digolongkan menjadi tiga
macam, yaitu earthenware, stoneware, dan porselen.
Macam-macam tungku pembakaran keramik menurut bahan bakarnya adalah
tungku dengan bahan bakar listrik, tungku dengan bahan bakar minyak tanah,
tungku ladang dengan bahan bakar sekam, jerami, dan bambu, dan tungku dengan
bahan bakar gas.
Pelajaran 4 Mengekspresikan Diri Melalui Gambar Bentuk dan
Keramik
Bentuk silindris adalah benda yang memiliki bentuk dasar tabung
dengan lingkaran atau oval sebagai alasnya.
Contoh hasil karya seni terapan yang berbentuk silindris antara
lain pot bunga. Kaleng kue, ember, gelas, dan botol.
Alat dan media lain untuk menggambar bentuk adalah penggaris,
penghapus, dan fiksatif.
Teknik dalam menggambar bentuk adalah teknik arsir, teknik dusel,
teknik pointilis, teknik aquarel, dan teknik plakat.
Manfaat pameran kelas bagi siswa, di antaranya sebagai berikut.
Siswa dapat mengenal, membandingkan, dan menilai karya seni teman
sekelas.
Siswa termotivasi untuk berkarya.
Siswa dapat meningkatkan serta menumbuhkan sikap apresiatif.
Siswa mendapatkan pengalaman berpameran.
Siswa belajar untuk bekerja bersama-sama.
Siswa belajar untuk bertanggung jawab atas usahanya sendiri.
Susunan panitia pameran pembimbing, ketua panitia, wakil
ketua, sekretaris, bendahara, seksi karya, seksi display, dan seksi penjaga.
Kami harap dengan dibuatnya rangkuman pelajaran Seni Rupa kelas 7
SMP seperti diatas dapat mempermudah belajar kita.
No comments:
Post a Comment