Rangkuman materi pelajaran PAI
kelas 7 SMP berikut ditulis berdasarkan buku paket pedoman belajar
Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk kelas 7 SMP yang diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Berikut rangkuman materi
pelajaran PAI kelas 7 SMP secara lengkap.
Link Download Buku Materi Pelajaran PAI Kelas 7 SMP
Rangkuman
Materi Pelajaran PAI Kelas 7 SMP
Bab 1
Alif Lam Syamsiyah dan Qamariyah
Bacaan
alif lam syamsiyah terjadi jika terdapat alif lam makrifat diikuti oleh huruf
syamsiyah. Huruf syamsiyah yang terdiri atas:
Cara
membaca hukum bacaan alif lam syamsiyah adalah suara lam matinya tidak jelas,
tetapi melebur pada huruf sesudahnya.
Bacaan
alif lam syamsiyah ditandai dengan tanda baca tasydid.
Cara
membaca hukum bacaan alif lam qamariyah adalah suara lam mati harus dibaca
jelas.
Bacaan
alif lam qamariyah ditandai dengan tanda baca sukun di atas huruf lam.
Bab 2
Iman kepada Allah Melalui Sifat-Sifat-Nya
Iman
kepada Allah Swt. dapat diartikan dengan meyakini dalam hati bahwa Allah Swt.
ada (wujud) dengan segala sifat, nama, kekuasaan, keagungan, dan
kesempurnaan-Nya. Keyakinan ini diikuti pula dengan ikrar lisan dan amal
perbuatan secara nyata.
Tanda-tanda
adanya Allah Swt. dapat dilihat dari dalil-dalil Al-Qur’an (ayat qauliyah) dan
kejadian alam (ayat kauniyah). Dalam ayat-ayat Al-Qur’an banyak dijelaskan
tentang sifat-sifat Allah Swt.
Sifat
wujud yang berarti ada, lawannya adalah tidak ada atau ‘adam.
Sifat
qidam yang berati dahulu, kebalikannya hudus yang artinya baru.
Sifat
baqa’ berarti kekal dan abadi. Kebalikan dari sifat baqa’ adalah fana’ atau
rusak.
Sifat
mukhalafatulilhawadisi menunjukkan bahwa Allah Swt. berbeda dengan makhluk-Nya,
kebalikannya serupa dengan makhluk atau mumasalatu lilhawadisi.
Sifat
qiyamuhu binafsihi yang artinya Allah Swt. berdiri sendiri, kebalikannya adalah
sifat qiyamuhu bigairih yang berarti membutuhkan pihak lain.
Sifat
wahdaniyyah artinya Allah Swt. Maha Esa sehingga tidak ada sekutu bagi-Nya.
Sifat mustahilnya adalah ta‘addud.
Sifat
qudrat artinya Allah Swt. Mahakuasa, sifat mustahilnya adalah ‘ajzun.
Sifat
iradat berarti memiliki kehendak untuk melakukan segala sesuatu yang
dikehendakinya, kebalikannya karahah yang berarti terpaksa.
Sifat
‘imu artinya Allah Swt. itu pandai dan mengetahui, sifat mustahil dari ‘ilmu
adalah jahlun atau bodoh.
Sifat
hayat berarti hidup, sifat mustahilnya adalah maut atau mati.
Sifat
sama’ artinya mendengar, kebalikannya yaitu summun yang berarti tuli.
Sifat
basar artinya melihat, kebalikannya adalah sifat ‘umyun yang berarti buta.
Sifat
kalam artinya Allah Swt. wajib memiliki sifat berfirman atau berkata. Sifat
mustahilnya adalah bukmun atau bisu.
Bab 3
Asma’ul husna
Asma’ul
husna merupakan nama-nama Allah yang bagus. Asma’ul husna mencerminkan
keindahan, keagungan, dan kesempurnaan Allah Swt.
Asma’ul
husna berjumlah 99 nama.
Sepuluh
dari 99 asma’ul husna yang dipelajari sebagai berikut.
al-‘Aziz,
al-Wahhab
al-Fattah
al-Qayyum,
al-Hadi,
as-Salam
al-Wadu
al-Latif
al-Qawiyy
al-Hafiz
Asma’ul
husna harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari.
Bab 4
Tawadu’, Taat, Qanaah, dan Sabar
Tawadu
artinya sikap rendah hati. Tawadu merupakan sikap seseorang yang tidak ingin
menonjolkan diri dengan sesuatu yang ada pada dirinya.
Taat
secara bahasa berarti mengikuti atau menuruti.
Tiga
objek ketaatan dalam Islam sebagai berikut.
Ketaatan
kepada Allah Swt.
Ketaatan
kepada Nabi Muhammad saw.
Ketaatan
kepada ulil amri.
Qanaah
dapat berupa sikap rela menerima cobaan dan ujian dari Allah Swt. yang berlaku
bagi dirinya.
Sabar
dapat diartikan dengan sikap tahan dalam menghadapi cobaan dan tabah.
Sabar
dapat diterapkan dalam hal-hal berikut.
Sabar
dalam menghadapi cobaan hidup.
Sabar
dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya.
Bab 5
Taharah
Taharah
dalam fikih Islam mengandung pengertian bersuci dari kondisi tubuh yang
berhadas atau tidak suci, serta karena terdapat najis pada anggota tubuh,
pakaian, dan tempat-tempat lain.
Taharah
dari hadas berarti bersuci karena dalam tubuh kita terjadi sesuatu atau
melakukan tindakan yang menyebabkan kondisinya tidak suci.
Hadas
terdiri atas dua macam, hadas besar dan hadas kecil. Hadas kecil cara
menyucikannya dengan berwudu. Untuk hadas besar, cara menyucikannya dengan
mandi wajib.
Taharah
dari najis berarti membersihkan atau menyucikan bagian yang terkena najis. Cara
membersihkannya tergantung pada tingkatan najisnya.
Najis
menurut tingkatannya dibagi menjadi tiga, yaitu najis mukhafafah, najis
mutawasitah, dan najis mugalazah. Najis mukhafafah berarti najis yang ringan.
Najis mutawasitah berarti najis menengah. Najis mugalazah berarti najis berat,
yaitu najis dari jilatan anjing.
Cara
bersuci hadas ada tiga, yaitu wudu, tayamum, dan mandi wajib. Mandi wajib
dilakukan jika seseorang mengalami hadas-hadas tertentu. Berwudu dilakukan
dengan cara mengalirkan, membasuh, atau mengusap anggota wudu dengan air.
Tayamum hanya boleh dilakukan jika dalam keadaan darurat sehingga bersuci
dengan cara mandi ataupun wudu tidak dapat dikerjakan.
Bab 6
Salat Fardu (Wajib)
Salat
adalah ibadah berupa gerakan dan bacaan yang dimulai dengan takbiratul ihram
dan diakhiri dengan salam.
Salat
dilaksanakan dengan tata cara tertentu yang telah dituntunkan oleh Rasulullah
saw.
Syarat
sah dan syarat wajib salat harus dipenuhi agar salat kita diterima oleh Allah
Swt.
Rukun
salat adalah beberapa hal yang harus dilaksanakan selama salat berlangsung.
Apabila kita meninggalkan dengan sengaja rukun salat ini, salat kita batal dan
harus kita ulang.
Sunah
salat adalah beberapa hal yang dianjurkan untuk kita laksanakan saat salat.
Berbeda dari rukun, sunah salat tidak menyebabkan salat kita batal jika kita
tinggalkan.
Melaksanakan
salat fardu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Meninggalkannya dengan
sengaja membuat kita berdosa besar di hadapan Allah. Mengingkarinya membuat
kita menjadi kafir di hadapan manusia dan Allah Swt.
Bab 7
Salat Berjamaah dan Salat Munfarid
Salat
jamaah adalah salat yang dikerjakan secara bersama-sama oleh dua orang atau
lebih, salah satunya sebagai imam dan lainnya sebagai makmum.
Mendirikan
salat wajib secara berjamaah sangat dianjurkan. Pahala bagi yang melakukannya
sebanyak 27 derajat dibandingkan jika secara sendirian.
Menata
barisan atau saf dalam salat berjamaah merupakan ajaran agama yang harus
diperhatikan untuk menambah kesempurnaan salat.
Di antara
hikmah-hikmah mengerjakan salat berjamaah sebagai berikut.
Menambah
syiar Islam.
Mempererat
tali persaudaraan di antara sesama muslim.
Menghilangkan
jurang pemisah antara berbagai golongan.
Menumbuhkan
sikap saling menolong di antara sesama muslim.
Meramaikan
masjid dengan ibadah.
Melatih
kita untuk tunduk kepada imam.
Salat
munfarid adalah salat yang dikerjakan dengan cara sendirian, baik untuk
mengerjakan salat fardu maupun salat sunah.
Bab 8
Sejarah Nabi Muhammad saw.
Sebelum
kedatangan Islam kondisi sosial masyarakat Mekah sangat memprihatinkan.
Hukum
tidak berlaku pada masyarakat Mekah sebelum Islam. Wanita tidak memiliki
kedudukan dan diperlakukan seperti barang yang tidak berharga.
Nabi
Muhammad saw. lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Ayahnya bernama
Abdullah bin Abdul Muttalib dan ibunya bernama Siti Aminah.
Sewaktu
bayi Muhammad saw. diasuh oleh Halimah as-Sa’diyah dari suku Sa’ad.
Muhammad
diasuh oleh Abdul Muttalib kemudian Abu Talib setelah ibundanya wafat.
Muhammad
saw. menikah dengan Khadijah pada usia 25 tahun.
Muhammad
menerima wahyu pertama yaitu Surah al-‘Alaq [96] ayat 1–5 di gua Hira. Turunnya
wahyu pertama sekaligus tanda pengangkatan Muhammad sebagai nabi dan rasul
Allah Swt.
Misi
kerasulan yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. bersifat universal.
Bab 9
Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati
Nun mati
yaitu huruf nun yang berharakat sukun. Tanwin yaitu tanda baca yang ada pada
huruf hijaiah. Tanwin terdiri atas tiga bentuk, yaitu dammatain, kasratain, dan
fathatain.
Ada empat
bacaan dalam nun mati atau tanwin, yaitu izhar halqi, idgam bigunnah dan idgam
bilagunnah, ikhfa haqiqi, serta iqlab.
Mim mati
yaitu mim yang berharakat sukun. Ada tiga bacaan yang terdapat dalam mim mati,
yaitu idgam mimi, ikhfa syafawi, dan izhar syafawi.
Hukum
bacaan nun mati/tanwin berbeda dengan mim mati. Perbedaan yang terdapat pada
keduanya yaitu jumlah bacaan yang terdapat pada masing-masing hukum bacaan,
nama yang disandang, dan huruf masing-masing bacaan.
Bab 10
Iman kepada Malaikat
Iman
kepada malaikat merupakan rukun iman kedua. Sebagai mukmin kita harus beriman
kepada malaikat, yaitu beriman kepada keberadaannya, nama, tugas, dan sifatnya.
Malaikat
terdiri atas jumlah yang hanya Allah semata yang mengetahuinya. Sebagai mukmin
kita hanya diwajibkan untuk mengetahui sepuluh nama malaikat berikut tugas
mereka.
Malaikat
berbeda dari makhluk Allah yang lain. Mereka memiliki sifat-sifat yang khusus
Allah berikan kepada mereka.
Keimanan
kepada malaikat haruslah diwujudkan dalam kehidupan nyata.
Bab 11
Bekerja Keras, Tekun, Ulet, dan Teliti
Kerja keras
dapat diartikan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu
yang diinginkan atau dicita-citakan.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia tekun diartikan dengan rajin, keras hati, atau
bersungguh-sungguh.
Ulet
diartikan dengan kuat atau tidak mudah putus asa.
Teliti
berarti cermat dan saksama dalam menjalankan sesuatu.
Putus asa
merupakan perbuatan yang dibenci oleh Allah Swt.
Allah
Swt. memerintahkan kepada manusia untuk berusaha dan bekerja keras.
Bab 12 Salat
Jumat
Salat
Jumat adalah salat dua rakaat yang didahului dengan khotbah yang dilaksanakan
pada hari Jumat.
Salat
Jumat wajib dilaksanakan oleh setiap muslim kecuali hamba sahaya, wanita, anak
kecil, dan orang yang sedang sakit. Selain keempat orang tersebut, mereka yang
terhalang untuk melaksanakan salat Jumat juga diperbolehkan untuk tidak
mengikuti salat Jumat berjamaah.
Salat
Jumat terdiri atas khotbah dan salat dua rakaat.
Salat
Jumat dilaksanakan dengan tata cara yang telah dituntunkan oleh Allah dan
rasul-Nya.
Khotbah
Jumat dilakukan oleh seorang khatib sebanyak dua khotbah dengan diselingi duduk
diantara dua khotbah.
Bab 13
Salat Jama’ dan Qasar
Salat
jamak artinya menggabungkan dua salat fardu menjadi satu waktu.
Salat
jamak merupakan rukhsah (keringanan) bagi kita agar tetap bisa menjalankan lima
waktu salat.
Salat
jamak cara melakukannya dapat dengan dua macam, yaitu jamak taqdim dan jamak
ta’khir.
Salat
jamak dianjurkan untuk kita lakukan dalam keadaan-keadaan sebagai berikut.
Dalam
perjalanan yang bukan untuk tujuan bermaksiat.
Ketika
turun hujan yang sangat lebat.
Ketika
panas yang sangat terik.
Di
kalangan ulama terdapat perbedaan pendapat tentang batasan perjalanan (safar)
dibolehkannya menjamak salat.
Salat
qasar artinya meringkas atau mengurangi jumlah rakaat salat, dari empat rakaat
menjadi dua rakaat. Salat qasar tetap dikerjakan sesuai dengan waktu salat yang
hendak didirikannya.
Salat
jamak qasar merupakan gabungan antara menjamak salat dan mengqasarnya. Cara
mengerjakannya adalah dengan mengumpulkan dua salat dalam satu waktu serta
meringkas rakaatnya, dari empat rakaat menjadi dua rakaat.
Salat
jamak qasar dapat dilakukan secara taqdim maupun ta’khir, asal masih dalam
perjalanan.
Bab 14
Misi Dakwah Nabi Muhammad saw.
Muhammad
diangkat menjadi rasul ketika beliau berusia empat puluh tahun. Saat itu beliau
sedang bertahanus di gua Hira dan menerima wahyu pertama, yaitu Surah al-‘Alaq
[96] ayat 1–5.
Misi-Misi
Nabi Muhammad saw. antara lain sebagai berikut.
Mengajak
umat manusia untuk menyembah Allah.
Menyempurnakan
akhlak umat manusia.
Membawa
perdamaian dan kesejahteraan.
Menghapus
kasta sosial.
Akhlak
yang ditampilkan oleh Rasulullah saw. sebagai berikut.
Amanah
(sanggup memegang amanah).
Siddiq
(yang disampaikannya selalu benar).
Fatanah
(memiliki kecerdasan atau ketepatan dalam berpikir dan bertindak).
Tablig
(selalu menyampaikan wahyu yang diterimanya dari Allah Swt.)
Orang
yang pertama kali masuk Islam dari kalangan keluarganya adalah Khadijah, istri
Rasulullah. Dari kalangan sahabatnya adalah Attiq bin Usman atau lebih populer
dengan panggilan Abu Bakar.
Dakwah
Islam dimulai dengan cara sembunyi-sembunyi dan terbatas kepada anggota
keluarga dan sahabat terdekatnya. Dakwah dilanjutkan dengan cara
terang-terangan.
Dakwah
secara terang-terangan dimulai pada tahun 615 Masehi atau tahun ketiga
kerasulan.
Untuk melindungi
kaum muslim, Rasulullah memerintahkan kaum muslimin untuk berhijrah ke Habsyi
yang dilakukan dengan dua tahap.
Kaum
Quraisy berusaha menghalangi dakwah Rasulullah dengan cara melakukan
pemboikotan. Mereka membuat perjanjian sepihak yang sangat merugikan kaum
muslim, yaitu melarang kepada penduduk Quraisy untuk menikah, berdagang, dan
menjalin hubungan lainnya dengan Bani Hasyim dan Bani Muttalib.
Cara kita
meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw. dan para sahabat perlu melakukan
hal-hal berikut ini.
Mengimani
kerasulan Muhammad
Melanjutkan
misi-misi Rasulullah
Tidak
mudah menyerah dalam berdakwah
Semoga
dengan dibuat rangkuman materi pelajaran PAI kelas 7 SMP seperti diatas dapat
mempermudah kita dalam belajar.
No comments:
Post a Comment