Tuesday, July 25, 2017

Rangkuman dan Buku Materi Pelajaran PAI Kelas 7 SMP

Rangkuman materi pelajaran PAI kelas 7 SMP berikut ditulis berdasarkan buku paket pedoman belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk kelas 7 SMP yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Berikut rangkuman materi pelajaran PAI kelas 7 SMP secara lengkap.

Link Download Buku Materi Pelajaran PAI Kelas 7 SMP

Rangkuman Materi Pelajaran PAI Kelas 7 SMP

Bab 1 Alif Lam Syamsiyah dan Qamariyah
Bacaan alif lam syamsiyah terjadi jika terdapat alif lam makrifat diikuti oleh huruf syamsiyah. Huruf syamsiyah yang terdiri atas:
Cara membaca hukum bacaan alif lam syamsiyah adalah suara lam matinya tidak jelas, tetapi melebur pada huruf sesudahnya.
Bacaan alif lam syamsiyah ditandai dengan tanda baca tasydid.
Bacaan alif lam qamariyah terjadi jika ada alif lam makrifat bertemu dengan huruf qamariyah, yaitu:
Cara membaca hukum bacaan alif lam qamariyah adalah suara lam mati harus dibaca jelas.
Bacaan alif lam qamariyah ditandai dengan tanda baca sukun di atas huruf lam.
Bab 2 Iman kepada Allah Melalui Sifat-Sifat-Nya
Iman kepada Allah Swt. dapat diartikan dengan meyakini dalam hati bahwa Allah Swt. ada (wujud) dengan segala sifat, nama, kekuasaan, keagungan, dan kesempurnaan-Nya. Keyakinan ini diikuti pula dengan ikrar lisan dan amal perbuatan secara nyata.
Tanda-tanda adanya Allah Swt. dapat dilihat dari dalil-dalil Al-Qur’an (ayat qauliyah) dan kejadian alam (ayat kauniyah). Dalam ayat-ayat Al-Qur’an banyak dijelaskan tentang sifat-sifat Allah Swt.
Sifat wujud yang berarti ada, lawannya adalah tidak ada atau ‘adam.
Sifat qidam yang berati dahulu, kebalikannya hudus yang artinya baru.
Sifat baqa’ berarti kekal dan abadi. Kebalikan dari sifat baqa’ adalah fana’ atau rusak.
Sifat mukhalafatulilhawadisi menunjukkan bahwa Allah Swt. berbeda dengan makhluk-Nya, kebalikannya serupa dengan makhluk atau mumasalatu lilhawadisi.
Sifat qiyamuhu binafsihi yang artinya Allah Swt. berdiri sendiri, kebalikannya adalah sifat qiyamuhu bigairih yang berarti membutuhkan pihak lain.
Sifat wahdaniyyah artinya Allah Swt. Maha Esa sehingga tidak ada sekutu bagi-Nya. Sifat mustahilnya adalah ta‘addud.
Sifat qudrat artinya Allah Swt. Mahakuasa, sifat mustahilnya adalah ‘ajzun.
Sifat iradat berarti memiliki kehendak untuk melakukan segala sesuatu yang dikehendakinya, kebalikannya karahah yang berarti terpaksa.
Sifat ‘imu artinya Allah Swt. itu pandai dan mengetahui, sifat mustahil dari ‘ilmu adalah jahlun atau bodoh.
Sifat hayat berarti hidup, sifat mustahilnya adalah maut atau mati.
Sifat sama’ artinya mendengar, kebalikannya yaitu summun yang berarti tuli.
Sifat basar artinya melihat, kebalikannya adalah sifat ‘umyun yang berarti buta.
Sifat kalam artinya Allah Swt. wajib memiliki sifat berfirman atau berkata. Sifat mustahilnya adalah bukmun atau bisu.
Bab 3 Asma’ul husna
Asma’ul husna merupakan nama-nama Allah yang bagus. Asma’ul husna mencerminkan keindahan, keagungan, dan kesempurnaan Allah Swt.
Asma’ul husna berjumlah 99 nama.
Sepuluh dari 99 asma’ul husna yang dipelajari sebagai berikut.
al-‘Aziz,
al-Wahhab
al-Fattah
al-Qayyum,
al-Hadi,
as-Salam
al-Wadu
al-Latif
al-Qawiyy
al-Hafiz
Asma’ul husna harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari.
Bab 4 Tawadu’, Taat, Qanaah, dan Sabar
Tawadu artinya sikap rendah hati. Tawadu merupakan sikap seseorang yang tidak ingin menonjolkan diri dengan sesuatu yang ada pada dirinya.
Taat secara bahasa berarti mengikuti atau menuruti.
Tiga objek ketaatan dalam Islam sebagai berikut.
Ketaatan kepada Allah Swt.
Ketaatan kepada Nabi Muhammad saw.
Ketaatan kepada ulil amri.
Qanaah dapat berupa sikap rela menerima cobaan dan ujian dari Allah Swt. yang berlaku bagi dirinya.
Sabar dapat diartikan dengan sikap tahan dalam menghadapi cobaan dan tabah.
Sabar dapat diterapkan dalam hal-hal berikut.
Sabar dalam menghadapi cobaan hidup.
Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya.
Bab 5 Taharah
Taharah dalam fikih Islam mengandung pengertian bersuci dari kondisi tubuh yang berhadas atau tidak suci, serta karena terdapat najis pada anggota tubuh, pakaian, dan tempat-tempat lain.
Taharah dari hadas berarti bersuci karena dalam tubuh kita terjadi sesuatu atau melakukan tindakan yang menyebabkan kondisinya tidak suci.
Hadas terdiri atas dua macam, hadas besar dan hadas kecil. Hadas kecil cara menyucikannya dengan berwudu. Untuk hadas besar, cara menyucikannya dengan mandi wajib.
Taharah dari najis berarti membersihkan atau menyucikan bagian yang terkena najis. Cara membersihkannya tergantung pada tingkatan najisnya.
Najis menurut tingkatannya dibagi menjadi tiga, yaitu najis mukhafafah, najis mutawasitah, dan najis mugalazah. Najis mukhafafah berarti najis yang ringan. Najis mutawasitah berarti najis menengah. Najis mugalazah berarti najis berat, yaitu najis dari jilatan anjing.
Cara bersuci hadas ada tiga, yaitu wudu, tayamum, dan mandi wajib. Mandi wajib dilakukan jika seseorang mengalami hadas-hadas tertentu. Berwudu dilakukan dengan cara mengalirkan, membasuh, atau mengusap anggota wudu dengan air. Tayamum hanya boleh dilakukan jika dalam keadaan darurat sehingga bersuci dengan cara mandi ataupun wudu tidak dapat dikerjakan.
Bab 6 Salat Fardu (Wajib)
Salat adalah ibadah berupa gerakan dan bacaan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Salat dilaksanakan dengan tata cara tertentu yang telah dituntunkan oleh Rasulullah saw.
Syarat sah dan syarat wajib salat harus dipenuhi agar salat kita diterima oleh Allah Swt.
Rukun salat adalah beberapa hal yang harus dilaksanakan selama salat berlangsung. Apabila kita meninggalkan dengan sengaja rukun salat ini, salat kita batal dan harus kita ulang.
Sunah salat adalah beberapa hal yang dianjurkan untuk kita laksanakan saat salat. Berbeda dari rukun, sunah salat tidak menyebabkan salat kita batal jika kita tinggalkan.
Melaksanakan salat fardu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Meninggalkannya dengan sengaja membuat kita berdosa besar di hadapan Allah. Mengingkarinya membuat kita menjadi kafir di hadapan manusia dan Allah Swt.
Bab 7 Salat Berjamaah dan Salat Munfarid
Salat jamaah adalah salat yang dikerjakan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, salah satunya sebagai imam dan lainnya sebagai makmum.
Mendirikan salat wajib secara berjamaah sangat dianjurkan. Pahala bagi yang melakukannya sebanyak 27 derajat dibandingkan jika secara sendirian.
Menata barisan atau saf dalam salat berjamaah merupakan ajaran agama yang harus diperhatikan untuk menambah kesempurnaan salat.
Di antara hikmah-hikmah mengerjakan salat berjamaah sebagai berikut.
Menambah syiar Islam.
Mempererat tali persaudaraan di antara sesama muslim.
Menghilangkan jurang pemisah antara berbagai golongan.
Menumbuhkan sikap saling menolong di antara sesama muslim.
Meramaikan masjid dengan ibadah.
Melatih kita untuk tunduk kepada imam.
Salat munfarid adalah salat yang dikerjakan dengan cara sendirian, baik untuk mengerjakan salat fardu maupun salat sunah.
Bab 8 Sejarah Nabi Muhammad saw.
Sebelum kedatangan Islam kondisi sosial masyarakat Mekah sangat memprihatinkan.
Hukum tidak berlaku pada masyarakat Mekah sebelum Islam. Wanita tidak memiliki kedudukan dan diperlakukan seperti barang yang tidak berharga.
Nabi Muhammad saw. lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muttalib dan ibunya bernama Siti Aminah.
Sewaktu bayi Muhammad saw. diasuh oleh Halimah as-Sa’diyah dari suku Sa’ad.
Muhammad diasuh oleh Abdul Muttalib kemudian Abu Talib setelah ibundanya wafat.
Muhammad saw. menikah dengan Khadijah pada usia 25 tahun.
Muhammad menerima wahyu pertama yaitu Surah al-‘Alaq [96] ayat 1–5 di gua Hira. Turunnya wahyu pertama sekaligus tanda pengangkatan Muhammad sebagai nabi dan rasul Allah Swt.
Misi kerasulan yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. bersifat universal.
Bab 9 Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati
Nun mati yaitu huruf nun yang berharakat sukun. Tanwin yaitu tanda baca yang ada pada huruf hijaiah. Tanwin terdiri atas tiga bentuk, yaitu dammatain, kasratain, dan fathatain.
Ada empat bacaan dalam nun mati atau tanwin, yaitu izhar halqi, idgam bigunnah dan idgam bilagunnah, ikhfa haqiqi, serta iqlab.
Mim mati yaitu mim yang berharakat sukun. Ada tiga bacaan yang terdapat dalam mim mati, yaitu idgam mimi, ikhfa syafawi, dan izhar syafawi.
Hukum bacaan nun mati/tanwin berbeda dengan mim mati. Perbedaan yang terdapat pada keduanya yaitu jumlah bacaan yang terdapat pada masing-masing hukum bacaan, nama yang disandang, dan huruf masing-masing bacaan.
Bab 10 Iman kepada Malaikat
Iman kepada malaikat merupakan rukun iman kedua. Sebagai mukmin kita harus beriman kepada malaikat, yaitu beriman kepada keberadaannya, nama, tugas, dan sifatnya.
Malaikat terdiri atas jumlah yang hanya Allah semata yang mengetahuinya. Sebagai mukmin kita hanya diwajibkan untuk mengetahui sepuluh nama malaikat berikut tugas mereka.
Malaikat berbeda dari makhluk Allah yang lain. Mereka memiliki sifat-sifat yang khusus Allah berikan kepada mereka.
Keimanan kepada malaikat haruslah diwujudkan dalam kehidupan nyata.
Bab 11 Bekerja Keras, Tekun, Ulet, dan Teliti
Kerja keras dapat diartikan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau dicita-citakan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tekun diartikan dengan rajin, keras hati, atau bersungguh-sungguh.
Ulet diartikan dengan kuat atau tidak mudah putus asa.
Teliti berarti cermat dan saksama dalam menjalankan sesuatu.
Putus asa merupakan perbuatan yang dibenci oleh Allah Swt.
Allah Swt. memerintahkan kepada manusia untuk berusaha dan bekerja keras.
Bab 12 Salat Jumat
Salat Jumat adalah salat dua rakaat yang didahului dengan khotbah yang dilaksanakan pada hari Jumat.
Salat Jumat wajib dilaksanakan oleh setiap muslim kecuali hamba sahaya, wanita, anak kecil, dan orang yang sedang sakit. Selain keempat orang tersebut, mereka yang terhalang untuk melaksanakan salat Jumat juga diperbolehkan untuk tidak mengikuti salat Jumat berjamaah.
Salat Jumat terdiri atas khotbah dan salat dua rakaat.
Salat Jumat dilaksanakan dengan tata cara yang telah dituntunkan oleh Allah dan rasul-Nya.
Khotbah Jumat dilakukan oleh seorang khatib sebanyak dua khotbah dengan diselingi duduk diantara dua khotbah.
Bab 13 Salat Jama’ dan Qasar
Salat jamak artinya menggabungkan dua salat fardu menjadi satu waktu.
Salat jamak merupakan rukhsah (keringanan) bagi kita agar tetap bisa menjalankan lima waktu salat.
Salat jamak cara melakukannya dapat dengan dua macam, yaitu jamak taqdim dan jamak ta’khir.
Salat jamak dianjurkan untuk kita lakukan dalam keadaan-keadaan sebagai berikut.
Dalam perjalanan yang bukan untuk tujuan bermaksiat.
Ketika turun hujan yang sangat lebat.
Ketika panas yang sangat terik.
Di kalangan ulama terdapat perbedaan pendapat tentang batasan perjalanan (safar) dibolehkannya menjamak salat.
Salat qasar artinya meringkas atau mengurangi jumlah rakaat salat, dari empat rakaat menjadi dua rakaat. Salat qasar tetap dikerjakan sesuai dengan waktu salat yang hendak didirikannya.
Salat jamak qasar merupakan gabungan antara menjamak salat dan mengqasarnya. Cara mengerjakannya adalah dengan mengumpulkan dua salat dalam satu waktu serta meringkas rakaatnya, dari empat rakaat menjadi dua rakaat.
Salat jamak qasar dapat dilakukan secara taqdim maupun ta’khir, asal masih dalam perjalanan.
Bab 14 Misi Dakwah Nabi Muhammad saw.
Muhammad diangkat menjadi rasul ketika beliau berusia empat puluh tahun. Saat itu beliau sedang bertahanus di gua Hira dan menerima wahyu pertama, yaitu Surah al-‘Alaq [96] ayat 1–5.
Misi-Misi Nabi Muhammad saw. antara lain sebagai berikut.
Mengajak umat manusia untuk menyembah Allah.
Menyempurnakan akhlak umat manusia.
Membawa perdamaian dan kesejahteraan.
Menghapus kasta sosial.
Akhlak yang ditampilkan oleh Rasulullah saw. sebagai berikut.
Amanah (sanggup memegang amanah).
Siddiq (yang disampaikannya selalu benar).
Fatanah (memiliki kecerdasan atau ketepatan dalam berpikir dan bertindak).
Tablig (selalu menyampaikan wahyu yang diterimanya dari Allah Swt.)
Orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan keluarganya adalah Khadijah, istri Rasulullah. Dari kalangan sahabatnya adalah Attiq bin Usman atau lebih populer dengan panggilan Abu Bakar.
Dakwah Islam dimulai dengan cara sembunyi-sembunyi dan terbatas kepada anggota keluarga dan sahabat terdekatnya. Dakwah dilanjutkan dengan cara terang-terangan.
Dakwah secara terang-terangan dimulai pada tahun 615 Masehi atau tahun ketiga kerasulan.
Untuk melindungi kaum muslim, Rasulullah memerintahkan kaum muslimin untuk berhijrah ke Habsyi yang dilakukan dengan dua tahap.
Kaum Quraisy berusaha menghalangi dakwah Rasulullah dengan cara melakukan pemboikotan. Mereka membuat perjanjian sepihak yang sangat merugikan kaum muslim, yaitu melarang kepada penduduk Quraisy untuk menikah, berdagang, dan menjalin hubungan lainnya dengan Bani Hasyim dan Bani Muttalib.
Cara kita meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw. dan para sahabat perlu melakukan hal-hal berikut ini.
Mengimani kerasulan Muhammad
Melanjutkan misi-misi Rasulullah
Tidak mudah menyerah dalam berdakwah
Semoga dengan dibuat rangkuman materi pelajaran PAI kelas 7 SMP seperti diatas dapat mempermudah kita dalam belajar.


No comments:

Post a Comment